Raihlah Keberkahan!  

Posted by lakaransakinah

Raihlah keberkahan, karena hidup berkah akan selalu cukup dan kecukupan itu akan memperoleh keberkahan. Banyak orang yang meninggal dunia dalam keadaan merugi sebelum terwujudnya impian, belum sempat untuk beramal karena sibuk mengejar harta. Gemerlap dunia ibarat meminum air laut semakin banyak diminum semakin menambah rasa haus dan tidak pernah merasa cukup terhadap apa yang sudah dimiliki.

Orang yang tidak pernah puas maka ia tidak akan pernah bahagia. Hidupnya menjadi tidak berkah dan menderita. Namun orang yang merasa cukup dengan apa yang dimiliki maka Allah memberikan karuniaNya yang berlimpah. 'Barangsiapa yang memasrahkan kebutuhannya kepada Allah, niscaya Dia akan mendatangkan kepadanya rizki dengan segera atau menunda kematiannya.' (HR. Ahmad).

Bila hidup kita berkah, akan selalu merasa cukup dan bila kita kita merasa berkecukupan maka kita memperoleh keberkahan. 'Sesungguhnya Allah yang Maha Luas karuniaNYa lagi Maha Tinggi, akan menguji setiap hambaNya dengan rizki yang telah Dia berikan kepadanya. Barangsiapa yang ridha dengan pemberian Allah maka Allah akan memberkahi dan melapangkan rizki untuknya dan barangsiapa yang tidak ridha niscaya rizkinya tidak diberkahi (HR. Ahmad).

Wassalam,

Bertaubat  

Posted by lakaransakinah

Sepulang sholat di masjid entah kenapa leher dan punggungunya terasa sakit. Sudah dibawa ke dokter namun tak kunjung sembuh. Istrinya selalu saja mengingatkan agar bersabar dan berusaha membesarkan hatinya. 'Ini ujian Pak..' Kata Istrinya. 'Kenapa aku selalu bernasib buruk? Apakah Allah dendam padaku?' ucap Laki-laki tua itu sambil menangis putus asa. 

'Istighfar Pak, Allah tidak pernah dendam kepada kita. Untuk apa? Allah tidak membutuhkan apapun. Lanjut Istrinya. 'Tapi mengapa Allah menghukumku? Bukankah itu berarti Allah membenciku?' Isak tangisnya terdengar. 'Bukan benci Pak, itu tandanya Allah sayang ama kita. Allah mengingatkan agar kita segera bertaubat. Mungkin kita pernah melakukan perbuatan dosa yang tanpa kita sadari.'

'Aku banyak berdosa, istriku.' kata beliau, setelah itu terdiam membisu. Istri yang mendengar apa yang diucapkan suaminya menangis tersedu-sedu. Laki-laki tua itu mengelus kakinya yang terasa sakit luar biasa. Tiba-tiba mengatakan sesuatu. 'Aku melakukan perbuatan dosa yang begitu banyak. Aku hanya ingin bertaubat sebelum ajal itu tiba.' Istrinya tak kuasa membendung tangis berlari meninggalkan dalam kesendirian.

Sepeninggal istrinya, matanya menerawang bagaikan rekaman yang diputar ulang, makin lama bayangan itu makin terlihat jelas. Satu persatu wajah terlihat jelas. Wajah-wajah itu tersenyum mengejeknya. Ditangannya terselip amplop dengan nilai rupiah, izin proyek dua milyar, fee bertemu dengan kepala negara satu milyar, makelar kasus tiga milyar, uang jasa memenangkan tender satu juta US Dolar. Bayangan wajah- wajah menyeramkan itu menghilang berubah menjadi lorong bercahaya. 'Astaghfirullah, ampunilah aku Ya Allah..'ucapnya lirih, dengan wajah penuh dengan air mata kemudian terdiam untuk selamanya. Beliau memilih untuk bertaubat dan mengembalikan semua hartanya kepada negara. Allah telah berkenan membukakan pintu taubat. 

Wassalam,

Kuatkanlah Iman!  

Posted by lakaransakinah

Siapapun orangnya bila mendadak tertimpa kedukaan akan selalu membuatnya menangis, tidak dapat menerima keadaan yang terjadi. Berbeda bila kita sudah memperhitungkan jika kematian diawali dengan sakit yang sudah cukup lama, maka rasa sakit mengiringi kepergian itu tidaklah begitu perih. Jika kematian, kehilangan atau perpisahan itu terjadi tiba-tiba sama sekali tidak kita duga maka hal itu cukup menimbulkan luka dihati yang teramat dalam.

Tergantung pada tingkat keimanan seseorang, bagi orang yang imannya tidak kokoh kehilangan orang yang dicintai membuat jiwa menjadi tidak terkontrol. Perasaan sedih pada awalnya dan tingkah laku sering membuat seseorang menjadi lupa diri. Dihadapan siapapun yang ia jumpai, ia akan menangis. Ada yang jatuh pingsan atau marah tidak terkendali. 

Jika kesedihan sudah berlalu seiring waktu, maka mulai sadarkan diri. Menyambut teman yang datang, mulai menguasai diri, sedikit senyuman dan tidak terlalu larut dalam kedukaan. Demikian pula pada orang yang kehilangan orang yang dicintai karena berpisah akan selalu dihinggapi rasa marah, benci, dendam, kesal. Namun berjalan secara perlahan, sikap seseorang dalam menghadapi kedukaan akan berubah menjadi tenang. Jadi, kuatkanlah iman! Banyak kebaikan yang Allah berikan dalam hidup kita sekalipun hal itu telah membuat hati kita terasa perih, terluka dan kita tidak suka.

'Barangkali kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak' (QS. al-Baqarah : 216).

Wassalam,

Cubaan Itu Berakhir Indah  

Posted by lakaransakinah

Kebahagiaan adalah anugerah Allah yang diberikan kepada kita karena senantiasa bersyukur sekalipun kita sedang mendapat ujian, begitulah yang saya sampaikan kepada seorang bapak yang sore itu mampir ke Rumah Amalia. Di dalam perjalanan hidupnya mengarungi bahtera rumah tangga selama delapan tahun, mempunyai keluarga yang utuh, tiga anak yang manis, materi yang berlimpah. Sungguh anugerah yang tak terkira. 

Namun ujian itu hadir justru tidak disangkanya. Seminggu setelah istrinya menjalani dinas keluar kota, terasa sikap istrinya mulai berubah. Gelisah dan selalu menghindari tatapan matanya. Ditepisnya segala prasangka buruk sampai kemudian dikejutkan dengan kenyataan bahwa sang istri mengatakan kepada dirinya sudah tidak cinta lagi bahkan meminta cerai. Ucapan itu seolah menusuk sampai ke ulu hatinya. 

Berbalut kegelisahan yang tak tertahankan. Beliau hadir di Rumah Amalia dan bertanya, 'Apa yang sebenarnya terjadi Mas Agus? Apakah Allah sedang marah kepada saya?' Saya sampaikan bahwa sesungguhnya Allah sedang menunjukkan kasih sayangNya dengan adanya ujian tersebut. Maka saya mengajaknya untuk berdoa bersama, mengadu, menangis, memohon ampunan, kesabaran dan ketenangan hati hanya kepada Allah. Dan Allah sungguh Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Ditengah ketidakpastian masa depan rumah tangganya dan nasib sang buah hati, Beliau diberi ketenangan batin dalam menghadapi ujian. Allah menghilangkan kepedihan perlahan-lahan sehingga bisa memandang hidup ini dengan perasaan yang lebih optimis, berusaha memberikan kasih sayang yang lebih besar kepada anak-anak dan istrinya juga mampu lebih berserah diri kepada Allah. Enam bulan kemudian, Allah menunjukkan harapan yang lebih baik. Rumah tangganya lebih tenteram. Beliau bersama istri dan anak-anaknya telah sepakat untuk membina rumah tangga yang lebih baik. Cobaan itu berakhir dengan indahnya. Maha Suci Allah, Maha Kuasa Allah, Tolaklah bala' dengan doa.

'Obatilah orang yang sakit dengan sedekah, bentengilah harta kalian dengan zakat dan tolaklah bala' dengan doa' (HR. Baihaqi).

Wassalam,

Keajaiban Doa  

Posted by lakaransakinah

Beberapa waktu yang lalu di kantor saya kedatangan seorang bapak. Beliau bercerita tentang sakitnya penyakit radang empedu, penyakitnya sangat parah sehingga harapan hidupnya sangat menipis. Beliau menitipkan shodaqohnya untuk anak-anak Amalia dan memohon doa agar operasi yang dijalaninya berjalan dengan lancar sehingga masih ada harapan untuk berbuat baik untuk sesama. 'Saya yakin Mas Agus, hidup dan mati kita hanya di tangan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, kita hanya memohon dan berdoa semoga Allah memberkahi hidup dan mati kita sebagai hambaNya yang selalu bersyukur atas karuniaNya,' begitu tuturnya, kacamatanya nampak basah tak mampu untuk ditutupinya. Berkali-kali beliau mengeluarkan kain pengelap untuk membersihkan kacamatanya. Usianya yang senja namun badannya masih terlihat tegap dan gagah tak terlihat bahwa di dalam dirinya ada sesuatu penyakit yang menggerogoti tubuhnya.

Perjalanan waktu begitu cepat. Bersamaan doa anak-anak Amalia yang dipanjatkan, operasi itu berjalan dengan lancar. Beliau kembali pulih dan bugar. Wajahnya berseri sewaktu saya berkunjung ke Rumah Sakit Harapan Kita. Beliau bercerita bahwa proses menuju kematian kita sungguh menakjubkan, dari rasa dingin naik ke kaki, betis sampai di kepala. Rasa dingin itu berjalan perlahan. 'Terbayang oleh sayang malaikat maut segera mencabut nyawa saya, Mas Agus..' tuturnya, wajahnya penuh ekspressi yang jernih. 'Tak lupa saya selalu mengucapkan syahadat, jangan sampai saya mati dalam keadaan sebagai orang yang ingkar' ucapnya dengan suara pelan.

Dalam keadaan antara sadar dan tidak, beliau mendengar suara anak-anak yang sedang melantunkan ayat suci al-Qur'an dan bayangan dirinya pada masa lalu semua berjalan dengan cepat dan nampak jelas semua yang telah dilakukannya, dosa-dosa yang membuat takut dirinya sendiri . Di saat itu juga beliau memohon ampun kehadirat Allah agar diberikan kesempatan untuk bertaubat.

Ketika beliau berjanji untuk bertaubat, tiba-tiba sadarkan diri. Semua operasinya dinyatakan berjalan dengan baik dan lancar. Tubuhnya kembali pulih seperti sediakala. Dari pengalaman itu beliau menjadi yakin bahwa doa yang dipanjatkan secara sungguh-sungguh dengan keikhlasan adalah sebuah keajaiban. Allah senantiasa peduli dengan apa yang kita pikirkan, kita rasakan dan apa yang kita perbuat. Allah selalu mengabulkan doa-doa kita yang kita panjatkan secara sadar ataupun tidak sadar, yang disengaja ataupun yang tidak disengaja sehingga patutlah kita memohon kepadaNya yang terbaik untuk kebahagiaan diri kita dan keluarga kita yang cintai. Subhanallah. 
--
Obatilah orang-orang yang sakit dengan shodaqoh, bentengilah harta kalian dengan zakat dan tolaklah bencana dengan berdoa (HR. Baihaqi).

Wassalam,

Mendayagunakan Kenangan  

Posted by lakaransakinah

Setiap orang selalu memiliki kenangan yang pahit atau manis di dalam hidupnya, entah karena ucapan dan tindakan orang yang kita cintai atau orang lain yang menyakiti hati kita mungkin juga orang yang kita cintai tiba-tiba meninggalkan pergi begitu saja menjadi terpatri di dalam benak kita. Bahkan meninggal dunianya orang yang kita cintai meninggalkan kenangan indah dan manis. Pahit ataupun manisnya sebuah kenangan tetap menimbulkan rasa duka yang mendalam. Justru kenangan itu dapat didayagunakan untuk proses penyembuhan dan pemulihan.

Kenalilah bahwa mengakrabi realitas yang terjadi merupakan sesuatu yang penting. Tanpa tahu dan mengenal apa yang telah terjadi pada masa lalu kita, bagaimana kita dapat mengenali diri kita sendiri? Bagaimana mungkin memperbaiki kekurangan dan memanfaatkan kelebihan yang ada bila kita tidak mengetahui kekurangan dan kelebihan yang kita miliki? Maka tidak usah khawatir dengan kenangan apapun tetap teringat dalam pikiran anda, mari kita gunakan sebagai penyembuhan batin kita selanjutnya. 

Mengingat masa lalu, melihat ke belakang, menyentuh masa silam, mungkin membuat kita menjadi terluka, marah, jengkel, dendam, bangga, penuh kerinduan, merasa tenteram, teringat kasih sayang kemudian sedih karena kenyataan yang ada. Berbagai perasaan menghantui kita setiap mengingat peristiwa masa lalu. Semua itu bukanlah salah, dalam ingatan kita semua memori dan kenangan mengenai peristiwa yang pernah kita alami tersimpan kesan kenyataan dan berbagai jenis perasaan, apabila kita mendayagunakan untuk menatap masa depan tentulah sangat bermanfaat. 

Sholat dan berdoalah memohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala agar mampu untuk mendayagunakan kenangan menjadi kekuatan untuk melangkah di masa depan. Doa merupakan media curhat kepada Allah. mengurai perasaan duka, ketidakberdayaan, kesedihan, kekecewaan, harapan dan keinginan. Dengan demikian perasaan kita menjadi lebih ringan. Itulah sebabnya sholat dan sabar sangat menolong kita. Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang senantiasa menemani kita sepanjang hidup. Tidak akan pernah meninggalkan kita dalam kesendirian dan kesepian. 

'Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bersabar.' (QS. al-Baqarah : 153).

Wassalam,

Pengaruh Dzikir Terhadap Kesihatan Jiwa  

Posted by lakaransakinah

Surat al-Ra'd / 13:28, menyebutkan bahwa dengan mengikat (dzkir) kepada Allah maka hati menjadi tenteram. Dzikir sebagai metode mencapai ketenangan hati dilakukan dengan tata-cara tertentu. Dzikir dipahami dan di ajarkan dengan mengucapkan kalimat-kalimat thayyibah secara keras (dzikr jahr), dan dengan kalimat-kalimat thayyibah yang memfokus, dari kalimat syahadat La ilaha illa Allah ke lafazh Allah dan sampai ke lafazh hu. 

Sebenarnya hubungan dzikir dengan ketentraman jiwa dapat dianalisis secara ilmiah. Dzikir secara lughawi artinya ingat atau menyebut. Jika diartikan menyebut maka peranan lisan lebih dominan, tetapi jika diartikan ingat, maka kegiatan berpikir dan merasa (kegiatan psikologis) yang lebih dominan. Dari segi ini maka ada dua alur pikir yang dapat diikuti: 

a) Manusia memiliki potensi intelektual. Potensi itu cenderung aktif bekerja mencari jawab atas semua hal yang belum diketahuinya. Salah satu hal yang merangsang berpikir adalah adanya hukum kausalitas di muka bumi ini. Jika seseorang melahirkan suatu penemuan baru, bahwa A disebabkan B, maka berikutnya manusia tertantang untuk mencari apa yang menyebabkan B. Begitulah seterusnya sehingga setiap kebenaran yang di temukan oleh potensi intelektual manusia akan diikuti oleh penyelidikan berikutnya sampai menemukan kebenaran baru yang mengoreksi kebenaran yang lama, dan selanjutnya kebenaran yang lebih baru akan ditemukan mengoreksi kebenaran yang lebih lama. 

Sebagai makhluk berfikir manusia tidak pernah merasa puas terhadap 'kebenaran ilmiah' sampai ia menemukan kebenaran perenial melalui jalan supra rasionalnya. Jika orang telah sampai kepada kebenaran ilahiah atau terpandunya pikir dan dzikir, maka ia tidak lagi tergoda untuk mencari kebenaran yang lain, dan ketika jiwa itu menjadi tenang, tidak gelisah dan tidak ada konflik batin. Selama manusia masih memikirkan ciptaan Allah dengan segala hukum-hukumnya, maka hati tidak mungkin tenteram dalam arti tenteram yang sebenarnya, tetapi jika ia telah sampai kepada memikirkan Sang Pencipta dengan segala keagungannya, maka manusia tidak sempat lagi memikirkan yang lain, dan ketika itulah puncak ketenangan dan puncak kebahagiaan tercapai, dan ketika itulah tingkatan jiwa orang tersebut telah mencapai al- nafs al-muthma'innah. 

b) Manusia memiliki kebutuhan dan keinginan yang tidak terbatas, tidak ada habis-habisnya, padahal apa yang dibutuhkan itu tidak pernah benar-benar dapat memuaskan (terbatas). Oleh karena itu selama manusia masih memburu yang terbatas, maka tidak mungkin ia memperoleh ketentraman, karena yang terbatas (duniawi) tidak dapat memuaskan yang tidak terbatas (nafsu dan keinginan). Akan tetapi, jika yang dikejar manusia itu Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang tidak terbatas kesempurnaan-Nya, maka dahaganya dapat terpuaskan. Jadi jika orang telah dapat selalu ingat (dzikir) kepada Allah maka jiwanya akan tenteram, karena 'dunia' manusia yang terbatas telah terpuaskan oleh rahmat Allah yang tidak terbatas. 

Hanya manusia pada tingkat inilah yang layak menerima panggilan-Nya untuk kembali kepada-Nya dan untuk mencapai tingkat tersebut menurut al-Rozi hanya dimungkinkan bagi orang yang kuat potensinya dalam berpikir ketuhanan atau kuat dalam 'uzlah dan kontemplasi (tafakkur)-nya. 

Jadi al-nafs al-muthma'innah adalah nafs yang takut kepada Allah, yakin akan berjumpa dengan-Nya, ridlo terhadap qodlo-Nya, puas terhadap pemberian-Nya, perasaannya tenteram, tidak takut dan sedih karena percaya kepada-Nya, dan emosinya stabil serta kukuh.

Wassalam,