Pesanan Buat Suami Dan Isteri Serta Yang Berpasangan  

Posted by lakaransakinah in

Wahai SUAMI....renungkanlah:

Pernikahan atau perkahwinan menyingkap tabir rahsia,
>> Isteri yang kamu nikahi tidaklah semulia Khadijah..
>> Tidaklah setaQwa Aisyah..
>> Tidaklah setabah Fatimah...

Justeru,
>> Isterimu hanyalah wanita akhir zaman yang punya cita-cita menjadi solehah..
>> Pernikahan atau perkahwinan mengajar kita kewajiban bersama..
>> Isteri menjadi tanah, kamu langit penaungnya..
>> Isteri ladang tanaman, kamu pemagarnya..
>> Isteri kiasan ternakan, kamu gembalanya..
>> Isteri adalah murid, kamu mursyidnya..
>> Isteri bagaikan anak kecil, kamu tempatbermanjanya..
>> Saat isteri menjadi madu, kamu teguklah sepuasnya..
>> Setika isteri menjadi racun, kamulah penawar bisanya..
>> Seandai isteri tulang yang bengkok, berhatilah meluruskannya...

Pernikahan atau perkahwinan,
>> menginsafkan kita, perlunya iman dan taQwa..
>> Untuk belajar meniti sabar dan redha ALLAH s.w.t kerana..
>> Memiliki isteri yang tak sehebat mana...

Justeru,
>> Kamu akan tersentak dari alpa..
>> Kamu bukanlah Rasulullah s.a.w..
>> Pun bukanlah Sayyidina Ali Karamallahhuwajhah..
>> Cuma suami akhir zaman yang berusaha menjadi SOLEH...
>> Amin....


Wahai ISTERI pula...renungkanlah:

Pernikahan atau perkahwinan membuka tabir rahsia,
>> Suami yang menikahi kamu tidaklah semulia Muhammad s.a.w..
>> Tidaklah setaQwa Ibrahim
>> Tidak setabah Ayyub
>> Tidak segagah Musa
>> Apalagi setampan Yusuf...

Justeru,
>> Suamimu hanyalah lelaki akhir zaman yang punya cita-cita membangun keturunan yang soleh..
>> Pernikahan atau perkahwinan mengajar kita kewajiban bersama..
>> Suami menjadi pelindung, kamu penghuninya..
>> Suami nakhoda kapal, kamu pengemudinya..
>> Suami bagaikan pelakon yang nakal, kamu adalah penonton kenakalannya..
>> Saat suami menjadi raja kamu nikmati anggur singgahsananya..
>> Saat suami menjadi bisa, kamulah penawar ubatnya..
>> Seandainya suami bengis lagi lancang, sabarlah memperingatkannya...

Pernikahan ataupun perkahwinan,
>> mengajarkan kita perlunya iman dan taQwa..
>> Untuk belajar meniti sabar dan redho ALLAH s.w.t. kerana..
>> Memilik suami yang tak segagah mana...

Justeru,
>> Kamu akan tersentak dari alpa..
>> Kamu bukanlah Khadijah yang begitu sempurna di dalam menjaga..
>> Bukanlah Hajar yang begitu setia dalam sengsara..
>> Cuma wanita akhir zaman yang berusaha menjadi SOLEHAH..
>> Amin...

Justeru itu wahai SUAMI dan ISTERI,
>> Jangan menuntut terlalu tinggi..
>> Seandainya diri sendiri jelas tidak berupaya..


SUAMI dan ISTERI ingatlah:

>> Mengapa mendambakan isteri sehebat Khadijah..
>> Andai diri tidak semulia Rasulullah s.a.w.
>> Tidak perlu isteri secantik BalQis..
>> Andai diri tidak sehebat Sulaiman.
>> Mengapa mengharapkan suami setampan Yusuf..
>> Seandai kasih tak setulus Zulaikha.
>> Tidak perlu mencari suami seteguh Ibrahim..
>> Andai diri tidak sekuat Hajar dan Sarah...

Dua Ujian Berat  

Posted by lakaransakinah in

Laki-laki separuh baya matanya menerawang menatap kedepan. Tak ada suara dan kata yang terucap, Wajahnya nampak sejuk dan damai. Hatinya tersenyum seolah bicara, tak ada hidup yang sempurna tanpa ujian. Sebagai seorang muslim beliau banyak diberikan kemudahan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Kehidupan datar dan lurus lalu menanjak mencapai kesuksesan dalam karier. Pernikahannya penuh kebahagiaan. terasa semakin lengkap dengan kehamilan istri tercintanya. Buah hati yang didambakan bagi seluruh anggota keluarganya namun toh, Allah memiliki rencana lain.

Putra pertamanya, hanya bertahan 24 jam berjuang bertahan hidup. Kejadian itu benar-benar membuat hidupnya merasa terpuruk dalam kubangan yang penuh lumpur, terasa sesak untuk bernapas dan membuat perih dihati. Selama berbulan-bulan beliau mengurung diri meratapi sang buah hatinya yang telah pergi. Sungguh tak terduga. Kehilangan itu terjadi justru dipuncak kesuksesan kariernya. Kejadian itu menguji keimanannya bahkan terkadang menggugat keberadaan Allah, 'Kenapa Allah tidak adil pada kami?' begitu ucapnya.

Ujian keimanan berikutnya, justru menimpa pada istrinya. Istrinya terserang kista dirahimnya. Dokter memvonis istrinya berisiko tinggi jika hamil lagi. Tentu saja sebagai suami hal itu membuatnya sangat terpukul dengan pernyataan itu. Dia teringat bagaimana masa2 indah dilalui berdua & dirinya sangat khawatir terhadap kondisi sang istri. Kemudian dia berinisiatif untuk bershodaqoh ke Rumah Amalia. Sungguh menakjubkan, ternyata kista istrinya bisa sembuh tanpa harus operasi. Terlebih kehamilan yang kedua telah membuat hidupnya menjadi terasa bahagia. Kelahiran anak yang dinanti memhiasi indah hidup ini dengan penuh syukur.

Dua ujian berat semakin menyadarkan beliau dan keluarganya agar semakin mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Terlebih dengan kehadiran sang buah hati, seolah diberikan anugerah yang tiada tara. Sehingga beliau berjanji tak akan pernah berhenti untuk bersyukur. Dengan bershodaqoh sebagai ungkapan syukur kepada Allah. Beliau bertutur malam itu di Rumah Amalia, ' Saya sadar, Allah itu Maha Baik. Allah selalu memberikan apapun yang kami mohonkan.' Subhanallah..

--
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. Ar-Rahman: 77)

Wassalam,

Diguncang Derita  

Posted by lakaransakinah in

Kehidupan adalah misteri. Banyak hal tidak pernah dimengerti bagaimana setiap peristiwa & kejadian bisa menimpa diseseorang secara tiba-tiba tanpa diduga ataupun disadarinya. Hidup bagai diguncang derita, guncangan itu telah mengoyak hatinya. Itulah yang terjadi pada seorang ibu separuh baya, perempuan yang begitu tegar dalam hidupnya. Pernikahannya mengalami kegagalan. Hatinya menjadi gundah, air matanya mengalir dengan penuh kepasrahan. Walau hanya dengan 'kaki sebelah' dirinya sanggup untuk bekerja keras memenuhi kebutuhan ketiga anaknya. perlahan semuanya membaik, Anak-anaknya bangkit. Sampai kemudian mendapatkan promosi jabatan diperusahaan tempatnya bekerja. Beliau dipercaya untuk menduduki jabatan yang lumayan diperusahaannya.

Tak lama guncangan derita berikutnya tiba, ketika dirinya diharuskan berhadapan dengan pengadilan karena urusan sengketa. Sekuat apapun sebagai seorang perempuan. Dalam kesendiriannya merenungi kepahitan hidup yang bertubi-tubi. Beliau menyadari sejak lama sudah lama menjauhkan diri dari Allah. Nikmat yang begitu melimpah hampir tidak pernah disyukurinya karena sebagai bentuk protes kepada Allah atas kepahitan yang dialaminya. Sholat Fardhu yang dulu senantiasa dikerjakan sudah lama ditinggalkan. Kepahitan, kecewa, marah telah membuat hidupnya menjadi hampa & kehilangan makna. Malam itu di Rumah Amalia beliau berniat untuk bershodaqoh agar urusan sengketanya dipengadilan segera selesai.

Sampai kemudian keputusan pengadilan menyatakan dirinya menang, banyak teman-temannya yang terheran bagaimana mungkin dirinya bisa menang dipengadilan? 'hanya Allah yang Maha Mengatur semuanya.' begitu jawabnya. 'Saya rasakan Allah Subhanahu Wa Ta'ala sangat sayang kepada kami sekeluarga, ketika kami jauh dari Allah karena musibah datang bertubi-tubi, Ternyata Allah masih menyayangi & melindungi kami. 'Alhamdulillah, terima kasih ya Allah.' ucapnya dengan penuh rasa syukur.

'Cukuplah Allah menjadi penolong bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung. Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia yang besar dari Allah, mereka tidak ditimpa sesuatu bencana & mereka mengikuti keridhaan Allah. Allah mempunyai karunia yang besar.' (QS. ali Imran : 173-174).

Wassalam,

Melekat Seperti Paku  

Posted by lakaransakinah in


Paku yg lekat di hati...

" Jangan suka menyakiti hati orang lain dengan kata-kata kita," nasihat seorang ibu kepada anaknya.

" Saya tahu itu salah, ibu. Tapi, saya akan cepat minta maaf. Itu satu kelebihan juga, bu?” Kilas si anak.

" Tetapi perbuatan kamu itu menyakitkan hati orang, anakku," kata ibu itu lagi.

" Saya rasa tidak, saya tidak kejam. Selepas minta maaf, segala-galanya langsai, bu." Si ibu berfikir. Apakah cara untuk menyedarkan anaknya daripada sifat buruk ini?

" Kalau begitu, kamu ikut cadangan ibu ini. Moga kamu akan fahami maksud ibu nanti." Tanpa membantah anak itu setuju.

" Begini, setiap kali kamu menyakiti hati seseorang, kamu ketuk sebilah paku ke dinding ini. Kemudian, setelah kamu meminta maaf, kamu cabut semula paku yang kamu ketuk itu!"

" Baik, ibu." Beberapa bulan berlalu, mereka sama-sama menghadap dinding tersebut. " Lihat ibu, mana ada paku yang tinggal?" Ujar si anak dengan bangga.

" Semuanya telah dicabut. Memang ramai orang yang saya sakiti hati mereka, tetapi semuanya telah memaafkan saya setelah saya meminta maaf."

" Betul kamu sudah minta maaf dan mereka telah memaafkan, tapi sedarkah kamu…?”"

" Maksud ibu?"

“ Cuba kamu tengok dinding ini. Semuanya sudah tebuk, calar dan ‘berkematu’. Itulah hati-hati yang telah kamu sakiti. Walaupun kamu sudah dimaafkan, tetapi kesan perbuatan buruk itu masih berbekas di hati mereka. Hati yang dilukai ada parutnya, anakku…"

Si anak merenung dinding yang tebuk-tebuk itu. Sudah tidak indah lagi seperti asalnya. Begitukah hati-hati orang yang telah aku sakiti?

Pengajaran : Meminta maaf adalah perbuatan terpuji. Tetapi berusaha agar kita tidak terpaksa meminta maaf (maksudnya menghindarkan diri daripada menyakiti hati orang lain) jauh lebih terpuji. Ya, luka di hati itu lebih sukar diubati daripada luka di tangan.

Semoga ianya bermanafaat buat semua. InsyaAllah...

Hati Yang Resah  

Posted by lakaransakinah in

Pernah ada seorang suami ditengah pernikahannya yang ke sepuluh tahun rumah tangganya membuat hatinya resah. Dalam penuturannya di Rumah Amalia keluarganya dibangun dengan penuh kasih sayang dengan memiliki tiga anak. Dirinya dan sang istri sama-sama bekerja, dengan menempati posisi yang lumayan dalam pekerjaan. di awal tahun pernikahan hampir tidak menemui kesulitan yang berarti, bisa dikatakan cukup harmonis dalam pernikahannya. Anak-anaknya tumbuh sehat dan cerdas. Selama ini walaupun sama-sama sibuk dengan pekerjaan dan urusan rumah tangga bisa diselesaikan bersama. Tetapi akhir-akhir ini, dirinya merasakan istrinya seperti sulit diajak komunikasi. Entah mengapa yang dirasakannya semakin jauh. Jauh dalam pengertian hati mereka seperti sudah tidak menyatu lagi. Padahal sebelumnya mereka seperti selalu tahu isi hati masing-masing.

Dirinya tidak pernah mengerti apa yang sebenarnya terjadi, istrinyapun juga merasa demikian karena pernah mengatakan, 'sebenarnya ada apa ya dengan kita? Kok kita nggak bisa lagi ngobrol enak kayak dulu?' pernah dia mengajak istrinya ngomongin masalah ini tapi malah bertengkar, seolah tidak mengerti mengajak istri bagaimana memperbaiki komunikasi yang sekarang sedang renggang. Hal-hal kecilpun sekarang telah membuatnya bertengkar. 'Mas Agus Syafii, bagaimana saya harus menyikapinya? Apa yang harus saya perbuat?' Sore itu di Rumah Amalia. anak-anak terlihat sedang asyik membaca buku. Sementara yang lainnya sedang asyik melantunkan ayat suci al-Quran. Kemudian saya menjelaskan kepadanya bahwa keutuhan rumah tangga bukanlah hal yang mudah. Perkawinan adalah bersatunya dua hati yang memiliki karakter yang berbeda. Belum lagi jika pasangan suami istri sama-sama berkarier sehingga waktu berkomunikasi dan berduaan menjadi sangat terbatas, yang terkadang memicu timbulnya masalah. Bisa jadi sama-sama sukses di karier, berpenghasilan tinggi, memiliki kedudukan penting di kantor namun nyaris tiada hari tanpa keributan.

Seringkali masalah sepele memicu pertengkaran. Setiap pertengkaran tentunya ada hikmah yang bisa diambil. pertengkaran dapat menimbulkan keakraban karena bisa lebih mengenal pasangan. Segera setelah pertengkaran anda harus membukakan pintu supaya anda dapat berjalan melaluinya untuk mengetahui apa yang dirasakan & dibutuhkan pasangan. Daripada diam, sampaikan dengan penuh kasih sayang, 'Senang juga bertengkar karena akan membuat kita berdua mengetahui lebih banyak satu sama lain dan lebih mengasihi satu dengan yang lain.' Sabar dan sholat sebagai sebuah solusi untuk menghadapi pertengkaran di dalam rumah tangga. Pertengkaran justru malah meningkatkan kualitas di dalam rumah tangga sekaligus meningkatkan kualitas pribadi untuk bisa menyelesaikan masalah dengan baik. Setiap masalah didalam kehidupan adalah bentuk ujian dan cobaan yang datangnnya dari Allah, selain dengan berusaha sekaligus lebih mendekatkan diri kepada Allah membuat kehidupan keluarga menjadi terasa indah. 'Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar & sholat, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.' (QS. al-Baqarah : 153).

Wassalam,

Secercah Kebahagiaan  

Posted by lakaransakinah in

Di dalam kehidupan terkadang banyak hal yang tidak pernah kita duga. Di Rumah Amalia pernah ada seorang Ibu yang sengaja datang untuk berbagi kebahagiaan bersama anak2 Amalia. Secercah kebahagiaan itulah yang mampu mengobati rasa duka dan terkejut karena kehilangan secara tiba-tiba seseorang yang dikasihi, meskipun sudah dapat diperkirakan bahwa hal itu akan terjadi karena sakit yang diderita oleh suami. Membuatnya lupa diri dan larut dalam kedukaan yang amat parah. Penyangkalan akan kenyataan yang terjadi, penolakan dan rasa marah kepada keadaan dirinya, kepada orang lain bahkan kepada Allah karena merasa diperlakukan tidak adil, membuatnya semakin stres & terpuruk. Secara pisik & emosional sudah tidak terkontrol lagi dan ia tidak peduli dengan dirinya, dengan anak-anaknya, dengan kehidupan sekitarnya. Suatu keberuntungan bahwa secara ekonomi ia dan anak-anaknya tidak mengalami kesulitan karena suaminya almarhum telah menyiapkan segala sesuatunya dengan cermat. Namun kenangan akan almarhum suaminya membuat dirinya semakin sedih dan menderita. Predikat 'Single Parent' yang ditakutinya kini menjadi kenyataan. Untuk jangka waktu yang lama ia terbuai dalam kegelisahan, kesepian dan kesendirian, ingin mati dan pernah terpikir untuk bunuh diri dengan menelan obat-obat penenang.

Saya kemudian membantu beliau dengan memberikan terapi syukur. Dalam proses, akhirnya beliau menyadari jika suami yang telah tiada begitu sangat berharga maka yang ada juga sama bahkan lebih berharga, sampai kemudian beliau lebih menyayangi dan penuh perhatian kepada anak-anaknya yang masih ada. Begitulah, dari ketiadaan, kita bisa mengetahui betapa berharganya sesuatu yang ada setelah tiada. Pada saat bersamaan beliau jatuh sakit. Dalam keadaan terbaring di Rumah Sakit mengenal banyak orang yang mengalami hal yang sama, kehilangan orang-orang yang dicintainya entah kematian atau perceraian.

Ternyata mereka mengalami hal yang sama, bahkan ada diantara mereka yang menanggung beban yang lebih berat daripada dirinya. Mereka yang selama ini dianggap kurang pantas menjadi sahabat karena predikat 'Single Parent' yang dikhawatirkan mengancam rumah tangganya justru menjadi jalan kembalinya mengenal kasih sayang Allah Subhanahu Wa Ta'ala. beliau menemukan kembali dirinya sendiri dan bisa mengatasi rasa duka kehilangan orang yang dicintainya. Beliau menyadari bahwa anugerah hidup yang diberikan oleh Allah harus dipergunakan untuk menjalankan tugas panggilannya sebagai ibu sekaligus sebagai ayah bagi anak-anaknya dan juga bagi sesama melalui kegiatan sosial di Rumah Amalia. Kenangan manis akan orang yang dicintainya tetap disimpannya, rasa duka, sepi dan sendiri perlahan mencair dan beliau memperoleh secercah kebahagiaan yang telah lama menghilang.

Wassalam,

Teladan Kehidupan  

Posted by lakaransakinah in

Di dalam kehidupan sehari-hari seringkali tanpa kita sadari apa yang kita lakukan dipengaruhi oleh orang lain. Perilaku yang kuat, memiliki nilai positif senantiasa membekas ke lubuk hati kita. Seperti halnya seorang anak yang menyukai kebiasaan baik dari apa yang disukai oleh sang ayah. Ada seorang dokter tertarik dengan pekerjaannya karena ingin mengikuti jejak ayahnya. Ia tergugah melihat dedikasi ayahnya dalam melayani pasien. 'Menolong orang yang sakit di malam hari, orang yang tadinya sudah putus asa, tidak ada harapan menjadi bangkit dan bersemangat dalam hidupnya,' kenangnya disaat menceritakan awalnya ketertarikan di dunia kedokteran. Disaat ini ia telah menjadi dokter spesialis yang banyak dicari orang, pasiennya berdatangan dari berbagai kota.

Teladan kehidupan, disadari atau tidak, memang memiliki dampak yang begitu kuat dalam kehidupan kita, kekuatannya lebih dari proses belajar dan pengajaran. Teladan adalah faktor utama keberhasilan dalam pembentukan pribadi seseorang. Imam Syafii menyebutkan, 'Tidak ada yang lebih berpengaruh & lebih menentukan dalam kehidupan seorang anak daripada kekuatan mental sebuah teladan yang memberikan kenyamanan dan penuh pengertian.'

Disaat ini tentu saja anda teringat orang yang menginspirasi anda sehingga anda memilih karier seperti sekarang. Mungkin juga orang yang teladannya sangat berpengaruh dalam hidup anda. Bersyukurlah kepada Allah atas karuniaNya atas keberadaan orang tersebut yang telah memberikan teladan yang membuat hidup kita menjadi lebih baik. lantas bagaimana dengan kehidupan anda, sudahkah menjadi sumber inspirasi bagi orang lain?'

Wassalam,

Harapan Ditengah Himpitan  

Posted by lakaransakinah in

Ditengah krisis mengantam perusahaannya tanpa sanggup ditolaknya, rumah yang dihuni oleh keluarganya akan disita oleh bank. Yang tinggal hanyalah air mata kesedihan anak dan istrinya, Dirinya mencoba tabah menukar kesedihan dengan harapan. 'Harapan satu-satunya saat itu bagi saya adalah dengan berdoa, memohon pertolongan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, dengan sholat lima waktu dengan kekhusyukan sampai saya meneteskan air mata memohon keajaiban kepada Allah untuk memberikan solusi bagi kami.' ucapnya, malam itu dirinya berniat untuk bershodaqoh di Rumah Amalia. Dalam doanya memohon agar shodaqohnya diterima oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Keesokan pagi harinya semua keluarga diliputi dengan suasana tangis diteras rumah, menunggu detik-detik penyitaan. Datanglah orang, dulu bawahannya mengajak untuk tinggal di rumahnya. 'Alhamdulillah, saya menjerit dalam hati tak tertahankan karena hanya Allahlah yang mendengar doa saya,' ucapnya dengan suara lirih. Memulai lagi usaha baru bersama istrinya membuka warung sembako adalah kebahagiaannya tersendiri. Mengucap puji syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala tiada henti beliau panjatkan. 'Alhamdulillah, Allah berkenan memberikan saya ujian sekaligus rahmatNya, ' tutur beliau.

Kini dirinya dan keluarganya terasa lebih tenteram dan tenang. Sekalipun kehidupan tidak semewah dulu. Segala sepak terjangnya seolah diawasi oleh Allah, meski kerja keras adalah kebiasaannya, sikapnya lebih berhati-hati dalam bertindak, termasuk menghindari berhutang dan menunaikan sholat lima waktu dan bershodaqoh tak lagi ditinggalkannya. Kondisi kain hari kian membaik bahkan sudah memiliki rumah sendiri & warung sembako bertambah maju. 'saya menyisihkan rizki untuk anak-anak Amalia, rasanya rizki saya kian berlimpah.' tuturnya malam itu di Rumah Amalia. 'Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.'(QS Ath-Thalaq 2-3).

Wassalam,

Hati Seorang Suami  

Posted by lakaransakinah in

Pernah di Rumah Amalia seorang Ibu bertutur tentang ketulusan hati suaminya. Kehidupannya selama ini dikatakan mengalir dengan mudah. Dirinya bekerja diperusahaan swasta nasional yang bonafit dengan posisi jabatan yang cukup lumayan karena posisi inilah ia sering melakukan perjalanan keluar kota. Dalam setiap bulan bisa dua atau tiga kali penerbangan dan setiap bepergian bisa tiga hari. Praktis suami dan anak ditinggalkannya sehingga bagi suami dan anaknya tidak pernah mempermasalahkan aktifitas kerjanya. Selama lima tahun perkawinan, ia hampir tidak pernah melayani suami dengan menyediakan air putih atau teh hangat, mempersiapkan baju kerja suami namun suaminya tidak pernah memprotes, dia terbiasa menyiapkan semuanya sendiri. Kesabaran & pengertian suami inilah yang malah membuat ia semakin seenaknya. Setiap minggu senantiasa menunjukkan agenda kegiatannya yang padat dan meminta suami mengurus segala keperluan rumah tangga, pernah ia ditegur oleh suami, 'Mama kalo nyuruh ama ayah kok kayak nyuruh ama bawahan ya?'

Terkadang teguran suami dianggap sebagai usaha menghalangi kariernya. Sampai ia pernah mengatakan. 'Saya sudah terbiasa mandiri, tidak ada suami, saya juga bisa hidup sendiri.' Mendengar apa yang diucapkan istri, suaminya malah meminta maaf bila kata-kata yang diucapkannya salah. begitulah suaminya dipenuhi dengan kesabaran & pengertian. Kemudian pada suatu hari ibu itu mengalami musibah terjatuh ketika berada di kantor disaat sedang berlari, sampai tulangnya patah. Sampai dirinya segera dibawa ke Rumah Sakit. Kondisis membuatnya tidak bisa bergerak, hanya terbaring lemah. Kakinya terasa sakit yang sangat luar biasa bila digunakan untuk menggeser sedikit aja. Disaat kondisi seperti inilah ia mendapatkan tamparan atas kesombongannya selama ini. Suaminya dengan penuh kesabaran membantunya, terutama ketika BAB ditempat tidur. Sehari di rumah ia masih sombong an selalu mengeluh namun suami tidak berkata apapun. Dengan sabar sang suami memandikan, memijat punggung dan membesarkan hati istrinya.

Air mata sang ibu mengalir, saya mendengarkannya. Sementara suami duduk disampingnya dan memangku sang buah hati. Terlihat rintik hujan membasahi jalanan. DI Rumah Amalia terlihat anak-anak sedang berlarian. Ibu melanjutkan kisahnya, Pernah suatu ketika ia begitu sangat ingin buang air besar, ia memaksa pergi ke kamar mandi, suaminya melarang, malah membuatnya marah dan mengatakan bahwa suaminya tidak perlu membantu. Dengan angkuh ia merangkak ke kamar mandi dengan menahan rasa sakit berderai air mata, tiba-tba sebuah tangan merengkuh & memeluknya. Ia terkejut melihat suaminya meneteskan air mata. 'Ma, saya tidak akan pernah keberatan membantu mama sekalipun mama sudah tidak berdaya & maut menjemput sekalipun, ayah hanya berharap mama lebih sabar & ikhlas. Aku mohon ma, bersyukurlah karena hanya lutut yang cidera.' Suaminya kemudian menggendongnya ke tempat tidur, mengambil pispot dan membantu BAB tanpa jijik. Sang istri menangis dan memohon ampun kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, 'Ya Allah, ampunilah hambaMu ini yang tidak pernah mensyukuri apa yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, Engkau berikan suami yang sabar & penuh pengertian serta anak yang lucu.'

Disaat itulah ia menangis dibahu suaminya. 'Yah, maafkan mama ya..Bantu mama menjadi istri & ibu yang baik.' Sejak peristiwa itu telah membuat mata beliau terbuka betapa hati seorang suami betapa hangat penuh kasih sayang dan ikhlas. Anaknya yang masih kecil juga sudah mengerti apa yang sedang terjadi. Segera memeluk dan menciumi pipi mamanya. Ujian & cobaan yang telah dilalui menyadarkan betapa Allah Maha Besar telah menganugerahkan kebahagiaan untuk dirinya, suami dan sang buah hatinya. Tiada henti sang ibu memanjatkan puji syukur kehadirat Allah karena telah diberikan suami yang penuh pengertian & anaknya yang manis serta lucu.

Wassalam,

Sang Buah Hati Yang Dinanti  

Posted by lakaransakinah in

Sore itu saya kedatangan pasangan suami istri bersama dua anaknya. Suaminya bertutur, Pada saat 2 bulan usia perkawinannya, Alhamdulillah, Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan anugerah dengan hamil istrinya, waktu itu dirinya dan istri sangat senang sekali, tetapi ketika usia kehamilan istrinya genap 3 bulan, Allah mentaqdirkan lain istrinya keguguran, perasaan dirinya waktu itu sangat terpukul sekali, yang mana waktu itu ia sangat mendambakan seorang anak sebagai penerus perjuangan dakwahnya. Namun ia menyadari bahwa dirinya punya keinginan tetapi keinginan Allah lah yang akan berjalan, disamping itu ia teringat firman Allah 'Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui'

Akhirnya ia berusaha melupakan peristiwa itu, kata dokter yang menangani istrinya, bahwa seseorang yang keguguran dan di kuret maka tidak boleh punya Anak selama kurang lebih satu tahun, akhirnya sang istri KB, setelah menunggu kurang lebih satu tahun istri pun lepas KB, dan tidak begitu lama Alhamdulillah istrinya dinyatakan positif hamil lagi, alangkah bahagianya berdua waktu itu, ia semakin hati - hati menjaga jabang bayi yang ada dalam perut istrinya, dengan minum pil penguat janin, naik motor pelan - pelan, istri nggak boleh terlalu capek dan lain - lain. setelah usia kehamilan sang istri menginjak bulan ketiga saya khawatir jangan - jangan kejadian pertama dulu terulang lagi, ternyata benar istrinya keguguran lagi, seketika itu ia sebagai seorang laki - laki menangis tanpa punya rasa malu sambil mengubur janin yang udah kelihatan bayi walaupun dalam ukuran kecil. akhirnya istri di kuret lagi, seperti pesan pertama dulu dokter menyatakan tidak boleh hamil kurang lebih satu tahun. ia pun terpukul, terus dirinya kapan punya anak...! atas saran seorang teman, katanya tidak usah menunggu satu tahun, empat bulan udah boleh hamil. akhirnya ia agak lega, dan setelah empat bulan istri pun lepas KB.

Pada bulan berikutnya Alhamdulillah istri dinyatakan positif hamil lagi, untuk kehamilan yang ketiga ini ia trauma jangan - jangan ntar kalo udah umur 3 bulan keguguran lagi, ternyata benar belum genap usia kandungan istrinya satu bulan, sang istri mengalami pendarahan, ia semakin stres. Akhirnya dari ketiga kejadian tersebut, ia semakin sadar kita ini tidak punya apa - apa, tidak punya kuasa apa - apa, saya pasrah, di tengah - tengah kepasrahan itu ia teringat salah satu hadist yang menyatakan bahwa shodaqoh bisa sebagai tolak bala' dan shodaqoh bisa memadamkan kemarahan Allah, akhirnya setelah istrinya dinyatakan positif hamil lagi, sejak itu ia perbanyak shodaqoh di Rumah Amalia, di samping itu tak ketinggalan sholat tahajud ia lakukan tiap malam, berdo'a setiap saat ketika melakukan amal apa saja ( amal yang baik- baik ), ia berniat dalam hati semoga Allah memberikan keturunan. Segala Puji Bagi Allah, mengabulkan doa yang dipanjatkan, istrinya yang biasanya keguguran setiap menginjak bulan ketiga, akhirnya selamat sampai melahirkan bayi mungil yang cantik, cerdas, dan lincah. Begitu banyak manfaat shodaqoh, ia semakin yakin akan keberkahan shodaqoh bukan hanya mengijabah doanya namun juga memberikan kesehatan, keselamatan dan kebahagiaan bagi dirinya serta keluarganya. Sampai saat ini shodaqoh ia tetap dilakukannya. Alhamdulillah, lahir lagi anak yang kedua seorang anak - anak laki - laki tanpa ada hambatan sedikit pun. Subhanallah..

Wassalam,

Kepahitan Hidup Itu Telah Menyadarkannya  

Posted by lakaransakinah in

Kenapa ini harus terjadi? Kenapa harus aku yang mengalaminya? Begitulah pertanyaan yang terlontar seorang laki paruh baya, ia tidak pernah tahu penyebabnya bagaimana peristiwa itu terjadi, ia juga tidak bisa menentukan apa yang terjadi, walau ia berusaha semaksimal mungkin sesuatu terjadi diluar kemampuan dirinya. Sore itu ia bertutur pada saya di Rumah Amalia, dirinya mengalami kecelakaan fatal yang nyaris merenggut nyawanya, walau selamat, ia mengalami guncangan yang teramat berat, jiwanya yang kuat terkadang tidak mampu menanggung beban sebesar itu. Setiap kali sendiri, selalu saja muncul kegelisahan hatinya, apakah yang dilakukan di dalam hidupnya selama ini sudah benar? Teringat masa muda yang bergelimang dosa, jauh dari Allah. Anak dan istrinya menderita karena tidak terurus dengan alasan sibuk kerja.

Air matanya mengalir, terucap lirih, 'Ya Allah ampunilah hambaMu ini' Ia masih teringat ketika mengendarai mobilnya, ia sudah berhati-hati, ia membawa mobilnya dengan baik, tetapi entah kenapa masih saja ia mengalami kecelakaan? Ia sudah mengantisipasi semua hal, tetap juga kena musibah. Peristiwa yang dirasakan membuat ia tenggelam dalam kesedihan, tidak mengerti kenapa semua itu terjadi pada dirinya. Adakah yang bisa menjawabnya, Ribuan pertanyaan, dirinya tidak pernah menemukan jawabannya. Mengapa musibah ini membuat hidupku menderita? Hanya Allahlah mengetahui jawabannya, kita hanyalah aktor yang telah ditetapkan oleh Allah untuk mengikuti skenarionya. Allah telah menyiapkan alur cerita, ada bagian cerita yang indah, ada cerita yang penuh isak dan tangis.

Beberapa hari kemudian setelah pulang dari Rumah Sakit, Istri & anaknya telah meninggalkan rumah. Air matanya yang mengalir setiap malam tidak membuat anak dan istrinya kembali. Kepahitan hidup yang bertubi-tubi yang dihadapinya membuatnya lebih mendekatkan diri kepada Allah & bisa lebih bersabar dalam menjalani hidup. Sholat fardhu senantiasa dikerjakan tepat waktu. Kepahitan hidup telah membuatnya tersadar akan cinta & kasih sayang anak & istrinya, ia telah menyesali apa yang telah dilakukannya, memohon ampun kepada Allah atas kesalahan yang pernah dilakukannya.

'Hai orang2 yang beriman, mintalah pertolongan (kpd Allah) dengan sabar dan sholat, sesungguhnya Allah bersama orang2 yang sabar' (QS. al-Baqarah : 153).

Wassalam,

Hikmah Bersyukur  

Posted by lakaransakinah in

Ada seorang Ibu yang suaminya terkena stroke diusianya yang masih produktif, tidak tahu apa yang harus dilakukan hanya bisa pasrah dan berserah diri pada Sang Khaliq. Peran ganda kepala rumah tangga dan sebagai pengurus rumah tangga dikerjakan semuanya. Sementara anaknya yang masih duduk dibangku TK diantarnya berangkat sekolah. dan dijemput oleh tetangga. Begitu pulang sekolah, anaknya sudah mandiri mengurusi keperluannya sendiri. Sejak suaminya sakit, dulunya yang biasa aja kini menjadi masalah. Dirinya bekerja sebagai karyawan swasta dengan penghasilan standar UMR, sementara suaminya seorang wirausaha yang cukup berhasil, ketika suaminya sakit, sumber penghasilannya terasa mampet. Kehidupan keluarganya hanya mengandalkan gajinya. 'Tahun pertama kami bisa melewatinya, menginjak tahun kedua saya benar-benar panik, tak tahu apa yang saya harus lakukan,' ucapnya lirih. Listrik nunggak, sudah diancam hendak diputus, SPP sekolah anaknya tidak terbayar tiga bulan. '

Tiba-tiba beliau teringat keutamaan shodaqoh, maka Sang Ibu bershodaqoh ke Rumah Amalia dan berdoa memohon kepada Allah agar shodaqohnya diterima oleh Allah sebagai amal kebaikan. Keesokan harinya, ada seorang teman yang datang, dia mengajarkan membuat kue dan membantu menjualkan kue-kue ditokonya. 'Sungguh saya tidak menyangka Mas Agus, ditengah himpitan hidup, Allah memberikan jalan keluar yang begitu indah tanpa saya duga,' ucap sang ibu dengan bercucuran air mata.

'Alhamdulillah, Allah senantiasa mengajarkan saya agar senantiasa bersyukur di dalam hidup ini sehingga tersadar bahwa saya mempunyai kemampuan dibidang usaha tanpa harus berharap belas kasihan orang lain. Pikiran saya terbuka, saya menjadi bersemangat dan optimis. Allah memberikan jalan keluar yang begitu indah.' tuturnya. Sore itu beliau berkenan berbagi rizki bersama anak-anak Amalia didampingi oleh sang suami yang telah pulih kembali dari strokenya dan sekarang telah memiliki toko kue sendiri dikelola bersama suami tercintanya. Itulah hikmahnya bersyukur mendapatkan banyak limpahakan keberkahan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Subhanallah..

Wassalam,

Kesejukan Hati  

Posted by lakaransakinah in

Pada suatu hari ada pengendara sepeda motor yang berboncengan dengan temannya karena terlihat seorang ibu yang menggendong bayinya sedang menyeberang pengendara motor itu mengerem laju motornya. Ternyata dibelakangnya ada bus angkutan kota, Tak pelak lagi, kondektur bus itu turun dan memarahi habis-habisan sang pengendara motor. Setelah kondektur itu memaki-maki, dia berlalu begitu saja. Temannya yang membonceng begitu sangat geramnya sampai mengatakan, 'kenapa engkau tak biarkan aku menghajar kenek itu?'

'Oh, tidak perlu,' jawab pengendara motor itu, 'Jika dia bisa bertahan menghadapi dirinya dengan sikap seperti itu seumur hidupnya, saya yakin, saya bisa menghadapi sikap dirinya seperti itu selama tiga menit saja.'

Teman, akhir-akhir ini orang gampang tersulut marah, di jalanan, di koran, televisi, mudah sekali menyulut kemarahan, bahkan didalam kehidupan sehari-hari kita mudah jumpai hanya perkara sepele bisa membakar sumbu yang meledakkan semua orang dengan kemarahan. Sudah sepatutnya kita sebagai orang yang beriman untuk menjaga sejukkan suasana yang sedang tidak kondusif ini. Yuk, kita ciptakan kesejukan untuk orang-orang disekeliling kita dengan ucapan yang baik dan membangun.

Wassalam,

Selamat Dari Hempasan Badai  

Posted by lakaransakinah in

Di dalam kehidupan rumah tangga selalu saja datang badai yang menghempas, Kekokohan dalam rumah tangga menjadi penting dalam menahan hempasan badai. Pernah ada seorang Ibu yang bersilaturahmi di Rumah Amalia bertutur bahwa pernikahannya yang sudah berlangsung sepuluh tahun, tiba-tiba suaminya bertingkah laku aneh, hampir setiap hari menelponnya justru disaat dirinya sedang dikantor, suaminya mengeluh dan menuduh sang istri tidak setia. Waktu berkenalan dulu memang suami tipe pecemburu, tentu saja cemburu itu menghilang ketika mereka sudah menikah, namun perkembangan akhir2 ini suaminya bilang tidak benar2 mencintainya, terkadang menelpon meminta doanya agar dia supaya tenang karena bila teringat sikap istrinya timbul marah lagi.

Suaminya juga suka menuduh bahwa dirinya sombong karena kariernya dikantor menanjak terus sedangkan usahanya tidak maju-maju. Padahal dia tidak pernah merendahkan suaminya. Hal seperti itulah timbul pertengkaran karena kemarahan yang sudah tidak bisa terkendalikan. Beliau merasa sudah tidak tahan hidup dalam rumah tangga seperti itu namun didalam lubuk hatinya tidak mau bercerai. 'Apa yang suami saya sedang alami Mas Agus? Bagaimana saya harus bersikap padanya?' tutur beliau dengan isak & tangis. Airmatanya mengalir begitu saja.

Saya kemudian menjelaskan kepada beliau setiap masalah, kita tidak membutuhkan kambing hitam namun kita membutuhkan penyelamat. Setiap masalah apapun datanglah kpd Allah & hanya kepada Allahlah kita memohon pertolongan agar keluarga kita tetap kokoh ditengah hempasan badai. 'Maukah ibu menyelamatkan suami dari keterpurukan?' Walaupun ragu, ibu itu berdoa. Dirinya memohon agar Allah berkenan menyejukkan hati suami yang dicintainya. Allah menjawab doanya. Beberapa hari kemudian komunikasi dirinya & suaminya mencair, sekalipun tidak mudah tetapi tidak ada lagi tutur kata saling menyerang bahkan suaminya mengajak untuk sholat berjamaah. Anak-anak juga merasakan kesejukan di dalam rumah. Sejak itu rumah tangga mereka berubah, kesabaran sang ibu membuahkan hasil. Ibu bersama, anak-anak & suami akhirnya lebih mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Cinta yang tulus membutuhkan pengorbanan untuk mengokohkan rumah tangganya dari hempasan badai. Subhanallah.

Wassalam,

Sayang Ayah  

Posted by lakaransakinah in

Ada seorang ayah yang selalu sibuk dengan pekerjaannya dikantor, terkadang membuatnya jarang berkumpul & bermain bersama istri & sang buah hatinya. Suatu hari dia berkata pada anaknya, 'Nak, nanti hari sabtu, kita jalan-jalan ke taman yuk..!' Janji itu dipegang erat2 oleh anak perempuannya, setiap hari dia menghitung hari, dia berharap agar akhir pekan segera tiba, waktu seolah berjalan lambat. Setiap hari sang anak bertanya pada ibunya, 'Ma, hari ini hari apa? Kok akhir pekannya nggak nyampe2 ya ma?'

Tibalah hari diakhir pekan, anaknya bangun pagi, sikat gigi, mandi & sarapan, dia sudah terlihat manis pagi itu. dia menunggu didepan pintu kamar ayahnya. Ketika ayahnya keluar dari kamar, anak itu segera berlari menyambut ayahnya dan berkata, 'ayah, hari ini jadikan kita ke taman?' Sang Ayah menganggukkan kepala. dia berlari riang gembira, melompat-lompat sambil berteriak, 'Yess!' Tidak lama kemudian HP sang ayah berbunyi dan dia mendengar ayahnya berkata, 'Maaf Pak, saya tidak bisa ke kantor hari ini karena saya sudah berjanji mengajak anak saya jalan-jalan.'

Anaknya tahu bahwa ayahnya lebih mengutamakan janjinya untuk jalan2 ke taman dengan dirinya daripada harus ke kantor. Kegembiraan begitu sangat meluap, ciuman kecil mendarat dipipi ayahnya sambil membisikkkan kata, 'Aku sayang ayah.' Sang ayahpun tersenyum mendengarkan ucapan anaknya. Kebahagiaan terasa hangat menghiasi keluarganya. Ayah, ibu dan anaknya berlibur bersama membuat hidup menjadi begitu terasa indah.

Sungguh indahnya hidup ini bila kita meluangkan waktu untuk anak-anak kita, berkumpul dan bermain. Sebagai ayah, saya bisa merasakan kebahagiaan ketika sang buah hati mengatakan dengan wajah yang berbinar penuh kegembiraan, 'Aku sayang ayah.' Hati terasa sejuk & indah.

Wassalam,

Kebahagiaan Untuk Sang Buah Hati  

Posted by lakaransakinah in

Jumat malam di Rumah Amalia kedatangan seorang bapak bersama anak dan istrinya. Kehadirannya di Rumah Amalia biasanya sekali waktu mampir untuk berbagi rizki untuk anak-anak Amalia. Kebahagiaan dimalam hari memberikan warna hidup lebih cerah. Menurutnya shodaqoh itu seperti keajaiban dalam hidupnya. Pernah beliau mengalami putrinya yang berusia dua tahun tiba-tiba sakit keras. Suhu badannya panas meninggi. Tubuhnya sempat kejang-kejang. Sampai akhirnya bergegas menuju Rumah Sakit Umum di Jakarta. Setelah diperiksa ternyata putrinya harus dioperasi tetapi harus terlebih dahulu hasil 'check up' Karuan saja sebagai seorang bapak yang bertanggungjawab terhadap keluarganya membuatnya panik. Tentunya fisik yang lemah tidak mungkin untuk operasi.

'Saya hanya bisa memohon kepada Allah agar putri saya bisa selamat dan tidak perlu untuk operasi sampai saya berjanji bila anak saya sembuh akan lebih giat lagi untuk bershodaqoh.' Disaat beliau sedang panik dan tidak hentinya memohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala seorang dokter muda menghampiri beliau dan mengatakan bahwa hasil 'check up'nya putrinya tidak perlu dioperasi. Beliau ternganga takjub. Bersyukur kepada Allah. Air matanya mengalir begitu saja tanpa terasa. Tangisannya sampai terdengar. Disaat dirinya tidak lagi berharap, Allah melimpahkan karuniaNya yang begitu besar.

Jumat malam beliau memenuhi janjinya untuk berbagi rizki untuk anak-anak Amalia sebagai tanda syukurnya kepada Allah Subhanahu Wa ta'ala karena putri yang dicintainya sehat kembali tanpa harus dilakukan operasi. Terlihat putrinya berlarian bersama Hana. terdengar suara anak-anak Amalia sedang membaca surat al-Fatehah. Terlihat mata beliau berkaca-kaca penuh rasa syukur kehadirat Ilahi Robbi. Subhanallah..

--
'Obatilah orang yang sakit dengan shodaqoh, bentengilah harta kalian dengan zakat dan tolaklah bencana dengan berdoa (HR. Baihaqi).

Wassalam,

Bersyukur Sekecil Apapun  

Posted by lakaransakinah in

Pernah di Rumah Amalia seorang ibu bertanya kepada saya, 'kalo hidup saya menderita, apa yang harus disyukuri Mas Agus?' tuturnya dengan setengah memprotes. Kemudian saya menjelaskan bahwa bila kita senantiasa bersyukur sekecil apapun nikmat Allah yang diberikan kepada kita termasuk ketika kita penderitaan maka Allah akan menganugerahkan kebahagiaan untuk kita. Mendengar penjelasan itu beliau menjadi mengerti makna bersyukur. Dalam penuturannya sewaktu kecil mempunyai harapan yang ideal terhadap sosok orang tua karena belum mengerti betapa rumitnya kehidupan, ia berharap orang tuanya tidak melakukan kesalahan yang membuat dirinya malu. Kenyataan yang justru dialami adalah ayahnya justru membuat kecewa. Disaat usianya bertambah, dirinya bisa menerima kenyataan pahit bahwa ayah yang diidolakan ternyata memiliki kekurangan. Ayah menikah berkali-kali, meski semua itu tidak direncanakan, toh perjalanan dalam hidup harus dilalui.

Tidak ada ayah yang sempurna, tidak ada pernikahan yang sempurna, setiap orang bisa melakukan kesalahan yang membuat dirinya nampak tidak sempurna dimata anaknya. Itulah yang terjadi. Bersyukur sekecil apapun berarti melihat sisi baik, meski ayahnya menikah berkali-kali tetapi beliau bertanggungjawab terhadap ibu dan anak-anaknya. Kebahagiaan juga dirasakan dengan keharmonisan sampai tumbuh dewasa dengan baik.

Sampai suatu hari ada kabar bahwa sang ayah menderita sakit keras harus dirawat di Rumah Sakit, ibu itu sebagai seorang anak mendampingi dan merawat ayahnya. Selama sakit ayahnya mengungkapkan perasaan bersalah terhadap anak-anak & istrinya. Perasaan bersalah itulah yang menyebabkan ayah jatuh sakit. Ia sebagai anak mampu memaafkan sehingga kesehatan sang ayah menjadi cepat pulih. Dulu setiap kali melihat sosok ayah selalu saja membuatnya marah. Alhamdulillah, Allah membukakan pintu hatinya sehingga menyadari ternyata memaafkan jauh lebih membahagiakan daripada membenci. Perasaan benci dapatkan menghancurkan karena menimbulkan stres berkepanjangan. Ia dapat merasakan sendiri dengan meninjau ulang pandangannya terhadap ayah, ia dapat melihat kebaikan dan memaafkan kesalahan-kesalahan ayahnya, dengan demikian hatinya menjadi terasa lebih ringan dan lebih indah.

Dengan bersyukur ibu itu sudah berhasil mengatasi perasaan marah dan menggantikannya dengan kasih sayang, keyakinannya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala ia berhasil mengelola sumber stres itu hingga berhasil mensyukuri keadaan. Belajar dari pengalaman ayah itulah ia menyadari tidak ada orang yang sempurna juga tidak ada perkawinan yang ideal, yang ada adalah keberanian dan ketabahan menghadapi ujian dan cobaan yang Allah berikan agar kita senantiasa bersabar dan bersyukur dalam hidup ini. Akhirnya memaafkan selalu lebih membahagiakan daripada hidup dalam kebencian.

Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Bila mendapatkan nikmat, ia bersyukur dan bersyukur itu baik baginya. Bila mendapatkan cobaan, ia bersabar dan sabar itu baik baginya. (HR. Muslim).

Wassalam,

Diambang Kehancuran, Dapat Keberkahan  

Posted by lakaransakinah in

Coba anda bayangkan, bagaimana rasanya hati yang bahagia tiba-tiba ditampar oleh penderitaan? Apakah tidak sakit? Apakah tidak perih rasanya hati? Disaat seperti ini biasanya hati mulai bertanya-tanya, 'Kenapa harus sekarang Ya Allah? Kenapa Engkau beri aku penderitaan dikala aku sedang bahagia seperti ini? Kenapa tidak nanti aja ketika aku sudah kuat?' Itulah yang dituturkan seorang bapak di Rumah Amalia.

Beliau bertutur ditengah kondisi dipuncak kariernya sebagai seorang presdir perusahaa, gajinya terbilang lebih dari cukup, rumah dan mobil mewah dengan kondisi yang tercukupi kehidupan ekonominya, ditambah lagi dengan istri dan anak-anaknya yang mencintainya. Tapi tiba-tiba perusahaan yang pegangnya diambang kehancuran karena adanya keharusan membayar kembali proyek besar yang dikerjakan gagal sesuai dengan jadwal karena adanya kesalahan pengerjaannya, anak-anak dan istrinya juga ikut merasakan kecemasan namun tetap masih setia mendampingi dirinya. Namun yang berat dalam hidupnya disaat bersamaan anaknya jatuh sakit yang segera dirawat di Rumah Sakit karena kena DB. Hal ini tentunya diluar apa yang diperkirakannya, berada diatas puncak kariernya malah mendapatkan kejutan yang tidak diperkirakan.

Kepahitan hidup yang bertubi-tubi yang dihadapinya mencoba instropeksi diri, beliau menyadari sejak lama sudah lama meninggalkan kewajibannya, boro-boro shodaqoh, menjalankan sholat lima waktu aja hampir tidak pernah dikerjakan, akibatnya dengan kejadian pahit ini membuat hidupnya menjadi terasa hampa. Tersadar akan hal itulah yang membuat beliau berkenan untuk datang ke Rumah Amalia, beliau berniat untuk bershodaqoh agar perusahaan yang diambang kehancuran bisa terselamatkan dan anaknya yang sedang dirumah sakit bisa segera sembuh.

Seminggu kemudian anaknya yang sedang di Rumah Sakit sudah boleh pulang. Perusahaannya step by step sudah mampu menyelesaikan semua keuangan akibat dari kegagalan proyek yang dikerjakan bahkan kerugiannya diganti oleh perusahaan asuransi. Sebulan kemudian perusahaannya mendapatkan tiga tawaran proyek, roda kembali berputar. Perusahaan, keluarga dan hidupnya dirasakan lebih indah & lebih membahagiakan. Keberkahan demi keberkahan kerap dirasakannya. Sejak kejadian itu keyakinan beliau bahwa dengan mendekatkan diri kepada Allah, giat menjalankan sholat fardhu dan rajin menyisihkan rizki untuk bershodaqoh akan membuat dirinya dilimpahkan keberkahan oleh Allah, menyelamatkan perusahaannya, menyembuhkan kembali anaknya yang sedang sakit, menyehatkan hati, juga tidak kalah penting adalah kebahagiaan bagi keluarganya.

'Alhamdulillah Mas Agus, disaat perusahaan & hidup keluarga kami diambang kehancuran, Allah melimpahkan keberkahannya, menyelamatkan perusahaan & keluarga kami.' Ucap beliau sore itu di Rumah Amalia. Air matanya mengalir begitu saja dengan derasnya. Isak tangis bahagia istrinya yang tak henti mengucap hamdalah, puji syukur kehadirat Allah.

'Orang2 yang menginfakkan hartanya baik di waktu lapang maupun di waktu sempit dan orang2 yg mampu menahan amarah serta pemaaf terhadap kesalahan orang lain. Dan Allah mencintai orang2 yg berbuat baik.' (QS. Ali Imran : 134).

Wassalam,

Keberkahan Sholat Fardhu  

Posted by lakaransakinah in

Ada seorang teman bertutur, 'Saya bekerja di Daan mogot Jakarta, sementara istri dan anak masih tinggal bersama mertua di Cikampek, dan pulang ke Cikampek setiap malam Jumat dan hari Sabtu. Malam jumat seperti biasanya saya pulang ke cikampek, pas kebetulan waktu itu habis gajian jadi sekalian saya beli susu buat anak. Saya menyegerakan sholat maghrib.

Setelah sholat maghrib saya pulang naik bis mayasari jurusan jati bening, didalam bis saya berpikir nanti sholat isya di jati bening ato sampe dirumah. namun akhirnya saya mantap sholat isya di jati bening, alhamdulillah setelah selesai sholat saya langsung dapat bis Kramat jati yang kebetulan agak kosong arah purwakarta keluar tol cikopo, yang biasanya saya kalau menunggu bis paling tidak 30 menit baru dapat. Saya duduk sendirian dan tas yang berisi susu, berkas kantor dan hp saya taruh di bangku sebelah saya, sementara jok belakang saya ada 5 penumpang lainnya yang sama duduk sendirian di setiap bangkunya. karena kecapean saya tertidur di bis. Sampe di Cikopo, saya bangun dan langsung turun tanpa membawa tas dan langsung naik angkot jurusan Cikampek, namun setelah angkot jalan kurang lebih 20 meter saya baru sadar klu tas ketinggalan di bis.

Akhirnya saya turun dan naik angkot jurusan purwakarta untuk mengejar bis tersebut, dalam perjalanan tak henti2nya saya berdzikir dan berdoa, Ya Allah kalo memang tas dan isinya masih rezeki dan milikku pertemukan dengan bis tersebut, tapi kalo memang bukan hakku lagi, saya ikhlas dan saya sedekahkan bagi yang menemukannya dan semoga menjadi sarana ibadah buat yang menemukan. Alhamdulillah, Allah masih mengabulkan doa saya... setelah hampir sampai terminal Purwakarta, bis tersebut berhenti dan akhirnya tas lengkap dengan isinya kembali ke tangan saya.. Subhanallah... saya tak henti-hentinya mengucapkan kalimat syukur.. Ya Allah hanya Engkaulah yang Maha Pengatur semua atas kejadian di muka bumi ini.. semoga cerita ini pelajaran bagi kita semua yang belajar sholat tepat waktu dan rajin bershodaqoh.

Wassalam,

Sholat Mengobati Kegelisahan Hati  

Posted by lakaransakinah in

Awalnya dari kegelisahan yang begitu dahsyat. Hidupnya terasa kosong meskipun bergelimang harta. Hatinya selalu gelisah dan tidak menikmati apapun yang selama ini dijalani dalam hidup ini. Sore itu di Rumah Amalia saya kedatangan tamu seorang bapak. Bapak itu bertutur. 'Allah telah memberikan rizki begitu banyak kepada saya, apakah yang saya lakukan dengan harta yang berlimpah? sudahkah saya bersyukur? sepertinya semakin berlimpahnya rizki malah membuat saya semakin jauh dari Sang Pencipta. Entah kenapa?'

Banyak hal membuat dirinya semakin gelisah dan ketakutan. Semakin menghentak-hentak hatinya yang paling dalam. Bermula dari rasa takut dan gelisah itu, beliau mencoba untuk mencari jawaban dalam dirinya sendiri. Lalu bertanya kesana-kemari. Tanpa rasa malu, dulu seringkali beliau selalu mencibir orang lain yang taat menjalankan ibadahnya sebagai orang yang 'sok suci' namun sekarang tidak segan bagi dirinya bertanya pada sesama rekan kerjanya untuk bertanya masalah-masalah kecil tentang agama. Lalu terjadi dialog panjang, rasa ingin tahunya semakin besar. Apa yang didapatkan dari penjelasan teman-temannya sekantor semakin membuatnya berpikir keras. Uraiannya yang sederhana tapi padat membuat dirinya semakin ingin mendalami spiritualitas.

Pada suatu hari dirinya sedang membersihkan rumahnya, disaat sedang membersihkan rumah menemukan sebuah buku yang ternyata al-Quran dan ada terjemahannya. Sepintas dibukanya buku itu dan dibacalah isinya. Surat Ar-Rahman yang artinya, 'Nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?' Ayat ini membuat hatinya bergetar. Rasanya ada yang menohok hatinya, terasa perih tak tertahankan. 'Ya Allah, Ya Rabb..' ucapnya lirih. Air matanya menetes mengalir. Ayat ini begitu luar biasa maknanya. Tubuhnya bergetar. Seolah Allah Subhanahu Wa Ta'ala sedang menegur dirinya dengan membaca ayat itu.

Pengalaman itu membuat hatinya bertekad untuk belajar sholat dengan baik dan benar. Secara diam-diam beliau membeli buku tuntunan sholat. Dipelajari buku itu dan sekaligus dipraktekkan dalam kamar di setiap malam. hal itu dijalaninya hampir satu tahun. 'Saya mulai bisa merasakan sholat membawa pengaruh dalam menentramkan hati saya..Mas Agus..' tuturnya. Kegelisahan terasa diobati dengan menjalankan ibadah sholat yang dilaksanakannya secara diam-diam. Akhirnya tanpa disengaja anak-anak dan istrinya memperhatikan perubahan perilaku beliau sebagai kepala rumah tangga. Lebih sabar dan lebih sayang kepada keluarga. 'Anak-anak dan istri saya sampai menangis mendengar cerita saya tentang bagaimana saya menjalankan sholat secara diam-diam selama setahun lalu. Mereka tidak menyangka saya akan berubah,' lanjut beliau. Sejak beliau menjalankan ibadah sholat lima waktu dengan tertib hanya telah menjadi tentram dan keluarganya menjadi bahagia. 'Saya menyakini dengan sepenuh hati, sesungguhnya sholat adalah obat hati yang sedang gelisah.' Ucap beliau dipenghujung pertemuannya dengan kami. Subhanallah..

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (QS. Ar Ra'ad: 28).

Wassalam,

Keberkahan Ditengah Badai Kehidupan  

Posted by lakaransakinah in

Air matanya mengalir begitu saja, tangis dan isak tak kuasa dibendungnya. Keputusannya adalah pilihan hidup. Hatinya terasa perih tapi semua membuat dirinya menjadi tegar. Kehidupan bagai drama yang penuh konflik dan intrik. Ada perang batin dihatinya. Keteguhannya untuk menjadi orang yang baik diterpa gelombang samudra kehidupan tiada habisnya, kemudian harus ada pula cerita perkawinannya yang kandas ditengah batu karang. Semua itu tetap dijalaninya dengan tegar. 'Keteguhan saya dalam menerima semua cobaan ini semata-mata karena dalam hati saya telah ngendap iman.' begitu tuturnya pada saya malam itu di Rumah Amalia. Anak-anak bersenandung shalawat pada Nabi, shalawat itu menyejukkan hati siapa saja yang mendengarkan. Sebuah oase dalam gurun yang tandus dan gersang ditengah kehidupan metropolitan yang tiada habis mengejar nafsu duniawi. Berlimpah dalam materi namun kering kerontang dalam spiritualitas. Ditengah ramai dan maraknya namun merasa sepi dan sunyi dalam kesendirian. Shalawat itu bagai hujan rintik-rintik setelah musim kemarau yang berkepanjangan. Suaranya lembut, merdu, menyentuh hati yang paling dalam.

Shalawat membuat hati sang ibu yang malam itu datang ke Rumah Amalia menangis. Dari kecil, dirinya sudah berlagak seperti artis, menyanyi, bermain sinetron bahkan ketika beranjak dewasa sampai harus pergi ke Jakarta untuk menjadi audisi poto model. Awalnya orang tuanya melarang namun tekad keras mampu melunakkan hati orang tuanya. Bukan kesuksesan yang didapat, dirinya malah terjerumus didunia malam. Kesadarannya menyentak. Tatkala pada suatu malam dirinya mendengarkan suara adzan. Suara itu mengingatkan kembali untuk kembali ke jalan yang benar. Banyak diantara teman-temannya melecehkan dan mengatakan 'sok alim,' 'sok suci,' bahkan sampai diancam dan teror dari orang-orang yang tida suka atas keputusannya.

Ditengah kegalauan hidupnya menentramkan hatinya, Sang Khaliq mempertemukan dirinya dengan seorang laki-laki yang membimbingnya. kehidupan rumah tangganya terasa begitu indah dan damai. orang tuanya sampai menangis tersedu melihat perubahan dalam diri putrinya. Ayahnya yang bijak selalu mengingatkan bahwa hidup adalah 'senandung hati yang tidak pernah menentu.' karena mengikuti irama hati yang senantiasa berubah. Hanya berserah diri kepada Allohlah yang akan menyelamatkan dirinya. 'Ketika saya benar-benar berserah diri kepada Allah untuk berjalan yang lurus, saya mendapatkan kekuatan batin yang luar biasa Mas Agus Syafii. Badai gelombang kehidupan datang silih berganti. jika bukan karena iman, hidup saya sudah terpuruk.' tuturnya. 'Cobaan yang paling dahsyat adalah disaat saya harus menerima kenyataan perkawinan saya harus berakhir,' lanjutnya. Sementara dua anak yang kami sayangi telah terlahir didunia. kehidupan keluarga kami yang begitu indah kemudian mesti berpisah, 'bagi saya itu cobaan teramat berat.' katanya dalam isak dan tangis. Malam itu setelah sang ibu mengambil air wudlu, kami bersama-sama anak-anak Amalia berdoa untuk ketabahan hati beliau agar dikuatkan imannya agar ikhlas menerima 'garis kehidupan' yang sudah ditetapkan oleh Allah.

Sampai pada suatu hari beliau bertemu jodohnya kembali, mendapatkan suami yang bisa menerima apa adanya dan bisa menjadi imam yang baik bagi dirinya bersama kedua anaknya. Rasa syukur dipanjatkan kepada Allah diucapkan berkali-kali. 'Terima kasih ya mas agus sudah menguatkan hati saya..'katanya. Senandung hati telah berubah dalam kegembiraan, menebarkan cinta dan kasih sayang untuk anak-anak yang disayanginya. Keberkahan terasa pada dirinya memancar pada setiap langkah membawa kebaikan dan ketenteraman bagi orang-orang disekelilingnya. Subhannallah..

Wassalam,

Hati Yang Tersakiti  

Posted by lakaransakinah in

Pernah di Rumah Amalia ada Ibu muda mengeluhkan perkawinannya yang terbilang muda sedang dihadapkan masalah. Semasa gadisnya adalah orang yang mendiam, merasa memiliki banyak kekurangan, berasal dari keluarga 'broken home.' Sampai kemudian mengenal seorang pemuda yang mampu membuatnya menjadi periang sampai kemudian menikah. Di awal perkawinan terasa indah, dengan dihiasi canda & tawa bersama-sama. Namun semua itu perlahan menjadi berubah, ditengah kesibukan masing2 bekerja, jarang ada percakapan, apalagi sampai bercanda. Bukan karena cinta telah hilang tetapi lebih karena berhati-hati agar tidak melukai perasaan suami.

Terkadang suami melontarkan kata-kata kasar. Sampai istrinya takut salah ngomong atau menyinggung perasaan pasangan hidupnya. Pernah dulu sewaktu belum menikah, Ibu mertuanya mengingatkan agar bersabar karena suaminya adalah orang yang temperamental karena itu istri lebih memilih diam daripada berlarut2 dalam pertengkaran. Sang istri mengerti maksud suami mengingatkan atau menasehati tetapi seringkali istri tersakiti hatinya oleh ucapan suami yang kasar. Disaat seperti itulah istri merasa bersalah & berdosa karena telah membuat marah suami. Tak bisa memberikan support, tak bisa menjadi yang terbaik sebagai pendamping hidup bagi suaminya. Ditengah kebingungan, terlontar pertanyaan, apa yang harus saya lakukan Mas Agus? Kenapa terasa berat saya menjalani hidup ini?'

Saya kemudian menjelaskan kepadanya, umumnya didalam perkawinan muda banyak hal yang harus disesuaikan, ketidaknyamanan karena hambatan komunikasi antara suami istri seringkali terjadi karena perbedaan karakter. Perbedaan karakter dapat menjadi indah bila kita mampu mengolah, memadukan, meski tak jarang juga dapat membuat sakit hati yang tiada terobati. Perkawinan memang penuh kejutan. Inilah yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya terutama bagi mereka yang tidak pernah mempersiapkan diri atau salah persepsi tentang makna perkawinan. Persiapan mental & pisik adalah hal yang mutlak sebelum seseorang masuk dalam gerbang perkawinan. kekokohan dalam agama juga menentukan seberapa sanggup menghadapi ujian yang diberikan oleh Allah.

Kebanyakan orang ketika sedang menghadapi permasalahn dalam rumah tangga mudah sekali untuk mengucapkan kata 'pisah,' meninggalkan pasangannya atau bercerai. Tentu saja hal itu bukan sebuah penyelesaian. Perkawinan yang begitu indah dengan mudah sekejap runtuh. Hanya terkadang masalah2 yang sederhana. Mendorong untuk memulihkan kembali hubungan & mempersatukan kembali keluarga yang retak harus tetap diupayakan. Tidak ada suami yang sempurna, tidak ada istri yang sempurna karena setiap pasangan hidup kita bisa melakukan kesalahan tanpa disadarinya, tugas kitalah yang meluaskan hati, memaklumi & memaafkan. Kemampuan untuk memaafkan hanya akan kokoh bila dilandasi bahwa setiap masalah kita bersandar kepada Allah, Sang Pemilik kehidupan. Itulah sebabnya penting untuk kita setiap masalah apapun sebagai wujud kasih sayang Allah.

Kebahagiaan di dalam keluarga, pasangan suami istri bisa mengarungi bahtera kehidupan dalam menghadapi badai & gelombang kehidupan hanya dengan menyandarkan diri kepada Allah. Komunikasi, saling menyesuaikan diri dengan pasangan, pengorbanan, ingin selalu memberi, memaklumi & memaafkan hanya akan hadir bila di dalam hati kita ada keimanan pada Allah maka Allah melimpahkan keindahan dalam keluarga kita. 'Dan sesungguhnya akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekuarngan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang2 yang sabar, yaitu orang2 yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan, 'Inna lillahii wa innaa ilaihi raajiuun' (Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepadaNya kami kembali). Mereka itulah yang mendapatkan keberkahan yang sempurnah & rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang2 yang mendapatkan petunjuk.' (QS. al-Baqarah : 155-157).

Wassalam,

Bangkit Dari Keteperukkan  

Posted by lakaransakinah in

Jika seseorang diberi kemiskinan atau kekurangan, sesungguhnya ia diuji dengan kemiskinan dan kekurangannya itu. Apakah ia bisa bersabar & tabah menerima segala kesulitan hidup yang dialaminya. Sedangkan jika diberikan kekayaan dan kesebihan ia juga sedang duji dengan itu. Apakah kelebihan itu ia bisa memanfaatkannya untuk hal-hal yang baik dan tidak melupakan Allah sebagai Yang Maha Kuasa yang memberi semua itu untuknya. Banyak sekali orang yang sombong, merasa semua kelebihan itu adalah miliknya, padahal semua itu pemberian sekaligus ujian dari Allah.

Itulah yang terjadi pada seorang pengusaha dibidang travel yang memiliki pengalaman pahit yang datang ke Rumah Amalia. Beliau bertutur ketika menjelang lebaran peristiwa pahit menimpa dirinya. Dia berpikir untuk mendapatkan keuntungan besar dalam waktu singkat, karena ada perbedaan jatuhnya hari raya menyebabkan kerugian yang cukup besar. Sampai akhirnya menjual semua asetnya untuk menutupi hutang.

Kondisi itulah yang menyebabkan tekadnya semakin bulat untuk bershodaqoh di Rumah Amalia. Dulu dirinya orang yang tidak pernah percaya untuk apa orang bershodaqoh, hanya buang2 duit. Beliau belum mengerti shodaqoh adalah logika keberkahan. Dikala orang dalam kondisi senang atau susah, bahagia atau derita, diposisi puncak karier atau dibawah, shodaqoh memberikan kebahagiaan, kesehatan, keselamatan & berlimpahnya rizki. tekadnya untuk bershodaqoh karena Allah membuatnya menjadi yakin bahwa rizki Allah yang mengaturnya.

Beberapa bulan kemudian beliau bersama istrinya membuka warung nasi padang, usahanya jauh lebih berkembang pesat dan lebih baik daripada usaha travel sebelumnya dan yang lebih membahagiakan keluarganya tidak lagi dikejar-kejar penagih hutang. Bangkitnya ditengah keterpurukan tidaklah mudah, hanya dengan kekuatan iman kepada Allah yang membuat dirinya tetap tegar. Ibadah semakin ditingkatkan, keluarganya senantiasa diingatkan agar tidak lupa melaksanakan sholat lima waktu

wasalam