Hati Yang Resah  

Posted by lakaransakinah in

Pernah ada seorang suami ditengah pernikahannya yang ke sepuluh tahun rumah tangganya membuat hatinya resah. Dalam penuturannya di Rumah Amalia keluarganya dibangun dengan penuh kasih sayang dengan memiliki tiga anak. Dirinya dan sang istri sama-sama bekerja, dengan menempati posisi yang lumayan dalam pekerjaan. di awal tahun pernikahan hampir tidak menemui kesulitan yang berarti, bisa dikatakan cukup harmonis dalam pernikahannya. Anak-anaknya tumbuh sehat dan cerdas. Selama ini walaupun sama-sama sibuk dengan pekerjaan dan urusan rumah tangga bisa diselesaikan bersama. Tetapi akhir-akhir ini, dirinya merasakan istrinya seperti sulit diajak komunikasi. Entah mengapa yang dirasakannya semakin jauh. Jauh dalam pengertian hati mereka seperti sudah tidak menyatu lagi. Padahal sebelumnya mereka seperti selalu tahu isi hati masing-masing.

Dirinya tidak pernah mengerti apa yang sebenarnya terjadi, istrinyapun juga merasa demikian karena pernah mengatakan, 'sebenarnya ada apa ya dengan kita? Kok kita nggak bisa lagi ngobrol enak kayak dulu?' pernah dia mengajak istrinya ngomongin masalah ini tapi malah bertengkar, seolah tidak mengerti mengajak istri bagaimana memperbaiki komunikasi yang sekarang sedang renggang. Hal-hal kecilpun sekarang telah membuatnya bertengkar. 'Mas Agus Syafii, bagaimana saya harus menyikapinya? Apa yang harus saya perbuat?' Sore itu di Rumah Amalia. anak-anak terlihat sedang asyik membaca buku. Sementara yang lainnya sedang asyik melantunkan ayat suci al-Quran. Kemudian saya menjelaskan kepadanya bahwa keutuhan rumah tangga bukanlah hal yang mudah. Perkawinan adalah bersatunya dua hati yang memiliki karakter yang berbeda. Belum lagi jika pasangan suami istri sama-sama berkarier sehingga waktu berkomunikasi dan berduaan menjadi sangat terbatas, yang terkadang memicu timbulnya masalah. Bisa jadi sama-sama sukses di karier, berpenghasilan tinggi, memiliki kedudukan penting di kantor namun nyaris tiada hari tanpa keributan.

Seringkali masalah sepele memicu pertengkaran. Setiap pertengkaran tentunya ada hikmah yang bisa diambil. pertengkaran dapat menimbulkan keakraban karena bisa lebih mengenal pasangan. Segera setelah pertengkaran anda harus membukakan pintu supaya anda dapat berjalan melaluinya untuk mengetahui apa yang dirasakan & dibutuhkan pasangan. Daripada diam, sampaikan dengan penuh kasih sayang, 'Senang juga bertengkar karena akan membuat kita berdua mengetahui lebih banyak satu sama lain dan lebih mengasihi satu dengan yang lain.' Sabar dan sholat sebagai sebuah solusi untuk menghadapi pertengkaran di dalam rumah tangga. Pertengkaran justru malah meningkatkan kualitas di dalam rumah tangga sekaligus meningkatkan kualitas pribadi untuk bisa menyelesaikan masalah dengan baik. Setiap masalah didalam kehidupan adalah bentuk ujian dan cobaan yang datangnnya dari Allah, selain dengan berusaha sekaligus lebih mendekatkan diri kepada Allah membuat kehidupan keluarga menjadi terasa indah. 'Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar & sholat, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.' (QS. al-Baqarah : 153).

Wassalam,

Secercah Kebahagiaan  

Posted by lakaransakinah in

Di dalam kehidupan terkadang banyak hal yang tidak pernah kita duga. Di Rumah Amalia pernah ada seorang Ibu yang sengaja datang untuk berbagi kebahagiaan bersama anak2 Amalia. Secercah kebahagiaan itulah yang mampu mengobati rasa duka dan terkejut karena kehilangan secara tiba-tiba seseorang yang dikasihi, meskipun sudah dapat diperkirakan bahwa hal itu akan terjadi karena sakit yang diderita oleh suami. Membuatnya lupa diri dan larut dalam kedukaan yang amat parah. Penyangkalan akan kenyataan yang terjadi, penolakan dan rasa marah kepada keadaan dirinya, kepada orang lain bahkan kepada Allah karena merasa diperlakukan tidak adil, membuatnya semakin stres & terpuruk. Secara pisik & emosional sudah tidak terkontrol lagi dan ia tidak peduli dengan dirinya, dengan anak-anaknya, dengan kehidupan sekitarnya. Suatu keberuntungan bahwa secara ekonomi ia dan anak-anaknya tidak mengalami kesulitan karena suaminya almarhum telah menyiapkan segala sesuatunya dengan cermat. Namun kenangan akan almarhum suaminya membuat dirinya semakin sedih dan menderita. Predikat 'Single Parent' yang ditakutinya kini menjadi kenyataan. Untuk jangka waktu yang lama ia terbuai dalam kegelisahan, kesepian dan kesendirian, ingin mati dan pernah terpikir untuk bunuh diri dengan menelan obat-obat penenang.

Saya kemudian membantu beliau dengan memberikan terapi syukur. Dalam proses, akhirnya beliau menyadari jika suami yang telah tiada begitu sangat berharga maka yang ada juga sama bahkan lebih berharga, sampai kemudian beliau lebih menyayangi dan penuh perhatian kepada anak-anaknya yang masih ada. Begitulah, dari ketiadaan, kita bisa mengetahui betapa berharganya sesuatu yang ada setelah tiada. Pada saat bersamaan beliau jatuh sakit. Dalam keadaan terbaring di Rumah Sakit mengenal banyak orang yang mengalami hal yang sama, kehilangan orang-orang yang dicintainya entah kematian atau perceraian.

Ternyata mereka mengalami hal yang sama, bahkan ada diantara mereka yang menanggung beban yang lebih berat daripada dirinya. Mereka yang selama ini dianggap kurang pantas menjadi sahabat karena predikat 'Single Parent' yang dikhawatirkan mengancam rumah tangganya justru menjadi jalan kembalinya mengenal kasih sayang Allah Subhanahu Wa Ta'ala. beliau menemukan kembali dirinya sendiri dan bisa mengatasi rasa duka kehilangan orang yang dicintainya. Beliau menyadari bahwa anugerah hidup yang diberikan oleh Allah harus dipergunakan untuk menjalankan tugas panggilannya sebagai ibu sekaligus sebagai ayah bagi anak-anaknya dan juga bagi sesama melalui kegiatan sosial di Rumah Amalia. Kenangan manis akan orang yang dicintainya tetap disimpannya, rasa duka, sepi dan sendiri perlahan mencair dan beliau memperoleh secercah kebahagiaan yang telah lama menghilang.

Wassalam,

Teladan Kehidupan  

Posted by lakaransakinah in

Di dalam kehidupan sehari-hari seringkali tanpa kita sadari apa yang kita lakukan dipengaruhi oleh orang lain. Perilaku yang kuat, memiliki nilai positif senantiasa membekas ke lubuk hati kita. Seperti halnya seorang anak yang menyukai kebiasaan baik dari apa yang disukai oleh sang ayah. Ada seorang dokter tertarik dengan pekerjaannya karena ingin mengikuti jejak ayahnya. Ia tergugah melihat dedikasi ayahnya dalam melayani pasien. 'Menolong orang yang sakit di malam hari, orang yang tadinya sudah putus asa, tidak ada harapan menjadi bangkit dan bersemangat dalam hidupnya,' kenangnya disaat menceritakan awalnya ketertarikan di dunia kedokteran. Disaat ini ia telah menjadi dokter spesialis yang banyak dicari orang, pasiennya berdatangan dari berbagai kota.

Teladan kehidupan, disadari atau tidak, memang memiliki dampak yang begitu kuat dalam kehidupan kita, kekuatannya lebih dari proses belajar dan pengajaran. Teladan adalah faktor utama keberhasilan dalam pembentukan pribadi seseorang. Imam Syafii menyebutkan, 'Tidak ada yang lebih berpengaruh & lebih menentukan dalam kehidupan seorang anak daripada kekuatan mental sebuah teladan yang memberikan kenyamanan dan penuh pengertian.'

Disaat ini tentu saja anda teringat orang yang menginspirasi anda sehingga anda memilih karier seperti sekarang. Mungkin juga orang yang teladannya sangat berpengaruh dalam hidup anda. Bersyukurlah kepada Allah atas karuniaNya atas keberadaan orang tersebut yang telah memberikan teladan yang membuat hidup kita menjadi lebih baik. lantas bagaimana dengan kehidupan anda, sudahkah menjadi sumber inspirasi bagi orang lain?'

Wassalam,

Harapan Ditengah Himpitan  

Posted by lakaransakinah in

Ditengah krisis mengantam perusahaannya tanpa sanggup ditolaknya, rumah yang dihuni oleh keluarganya akan disita oleh bank. Yang tinggal hanyalah air mata kesedihan anak dan istrinya, Dirinya mencoba tabah menukar kesedihan dengan harapan. 'Harapan satu-satunya saat itu bagi saya adalah dengan berdoa, memohon pertolongan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, dengan sholat lima waktu dengan kekhusyukan sampai saya meneteskan air mata memohon keajaiban kepada Allah untuk memberikan solusi bagi kami.' ucapnya, malam itu dirinya berniat untuk bershodaqoh di Rumah Amalia. Dalam doanya memohon agar shodaqohnya diterima oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Keesokan pagi harinya semua keluarga diliputi dengan suasana tangis diteras rumah, menunggu detik-detik penyitaan. Datanglah orang, dulu bawahannya mengajak untuk tinggal di rumahnya. 'Alhamdulillah, saya menjerit dalam hati tak tertahankan karena hanya Allahlah yang mendengar doa saya,' ucapnya dengan suara lirih. Memulai lagi usaha baru bersama istrinya membuka warung sembako adalah kebahagiaannya tersendiri. Mengucap puji syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala tiada henti beliau panjatkan. 'Alhamdulillah, Allah berkenan memberikan saya ujian sekaligus rahmatNya, ' tutur beliau.

Kini dirinya dan keluarganya terasa lebih tenteram dan tenang. Sekalipun kehidupan tidak semewah dulu. Segala sepak terjangnya seolah diawasi oleh Allah, meski kerja keras adalah kebiasaannya, sikapnya lebih berhati-hati dalam bertindak, termasuk menghindari berhutang dan menunaikan sholat lima waktu dan bershodaqoh tak lagi ditinggalkannya. Kondisi kain hari kian membaik bahkan sudah memiliki rumah sendiri & warung sembako bertambah maju. 'saya menyisihkan rizki untuk anak-anak Amalia, rasanya rizki saya kian berlimpah.' tuturnya malam itu di Rumah Amalia. 'Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.'(QS Ath-Thalaq 2-3).

Wassalam,

Hati Seorang Suami  

Posted by lakaransakinah in

Pernah di Rumah Amalia seorang Ibu bertutur tentang ketulusan hati suaminya. Kehidupannya selama ini dikatakan mengalir dengan mudah. Dirinya bekerja diperusahaan swasta nasional yang bonafit dengan posisi jabatan yang cukup lumayan karena posisi inilah ia sering melakukan perjalanan keluar kota. Dalam setiap bulan bisa dua atau tiga kali penerbangan dan setiap bepergian bisa tiga hari. Praktis suami dan anak ditinggalkannya sehingga bagi suami dan anaknya tidak pernah mempermasalahkan aktifitas kerjanya. Selama lima tahun perkawinan, ia hampir tidak pernah melayani suami dengan menyediakan air putih atau teh hangat, mempersiapkan baju kerja suami namun suaminya tidak pernah memprotes, dia terbiasa menyiapkan semuanya sendiri. Kesabaran & pengertian suami inilah yang malah membuat ia semakin seenaknya. Setiap minggu senantiasa menunjukkan agenda kegiatannya yang padat dan meminta suami mengurus segala keperluan rumah tangga, pernah ia ditegur oleh suami, 'Mama kalo nyuruh ama ayah kok kayak nyuruh ama bawahan ya?'

Terkadang teguran suami dianggap sebagai usaha menghalangi kariernya. Sampai ia pernah mengatakan. 'Saya sudah terbiasa mandiri, tidak ada suami, saya juga bisa hidup sendiri.' Mendengar apa yang diucapkan istri, suaminya malah meminta maaf bila kata-kata yang diucapkannya salah. begitulah suaminya dipenuhi dengan kesabaran & pengertian. Kemudian pada suatu hari ibu itu mengalami musibah terjatuh ketika berada di kantor disaat sedang berlari, sampai tulangnya patah. Sampai dirinya segera dibawa ke Rumah Sakit. Kondisis membuatnya tidak bisa bergerak, hanya terbaring lemah. Kakinya terasa sakit yang sangat luar biasa bila digunakan untuk menggeser sedikit aja. Disaat kondisi seperti inilah ia mendapatkan tamparan atas kesombongannya selama ini. Suaminya dengan penuh kesabaran membantunya, terutama ketika BAB ditempat tidur. Sehari di rumah ia masih sombong an selalu mengeluh namun suami tidak berkata apapun. Dengan sabar sang suami memandikan, memijat punggung dan membesarkan hati istrinya.

Air mata sang ibu mengalir, saya mendengarkannya. Sementara suami duduk disampingnya dan memangku sang buah hati. Terlihat rintik hujan membasahi jalanan. DI Rumah Amalia terlihat anak-anak sedang berlarian. Ibu melanjutkan kisahnya, Pernah suatu ketika ia begitu sangat ingin buang air besar, ia memaksa pergi ke kamar mandi, suaminya melarang, malah membuatnya marah dan mengatakan bahwa suaminya tidak perlu membantu. Dengan angkuh ia merangkak ke kamar mandi dengan menahan rasa sakit berderai air mata, tiba-tba sebuah tangan merengkuh & memeluknya. Ia terkejut melihat suaminya meneteskan air mata. 'Ma, saya tidak akan pernah keberatan membantu mama sekalipun mama sudah tidak berdaya & maut menjemput sekalipun, ayah hanya berharap mama lebih sabar & ikhlas. Aku mohon ma, bersyukurlah karena hanya lutut yang cidera.' Suaminya kemudian menggendongnya ke tempat tidur, mengambil pispot dan membantu BAB tanpa jijik. Sang istri menangis dan memohon ampun kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, 'Ya Allah, ampunilah hambaMu ini yang tidak pernah mensyukuri apa yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, Engkau berikan suami yang sabar & penuh pengertian serta anak yang lucu.'

Disaat itulah ia menangis dibahu suaminya. 'Yah, maafkan mama ya..Bantu mama menjadi istri & ibu yang baik.' Sejak peristiwa itu telah membuat mata beliau terbuka betapa hati seorang suami betapa hangat penuh kasih sayang dan ikhlas. Anaknya yang masih kecil juga sudah mengerti apa yang sedang terjadi. Segera memeluk dan menciumi pipi mamanya. Ujian & cobaan yang telah dilalui menyadarkan betapa Allah Maha Besar telah menganugerahkan kebahagiaan untuk dirinya, suami dan sang buah hatinya. Tiada henti sang ibu memanjatkan puji syukur kehadirat Allah karena telah diberikan suami yang penuh pengertian & anaknya yang manis serta lucu.

Wassalam,

Sang Buah Hati Yang Dinanti  

Posted by lakaransakinah in

Sore itu saya kedatangan pasangan suami istri bersama dua anaknya. Suaminya bertutur, Pada saat 2 bulan usia perkawinannya, Alhamdulillah, Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan anugerah dengan hamil istrinya, waktu itu dirinya dan istri sangat senang sekali, tetapi ketika usia kehamilan istrinya genap 3 bulan, Allah mentaqdirkan lain istrinya keguguran, perasaan dirinya waktu itu sangat terpukul sekali, yang mana waktu itu ia sangat mendambakan seorang anak sebagai penerus perjuangan dakwahnya. Namun ia menyadari bahwa dirinya punya keinginan tetapi keinginan Allah lah yang akan berjalan, disamping itu ia teringat firman Allah 'Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui'

Akhirnya ia berusaha melupakan peristiwa itu, kata dokter yang menangani istrinya, bahwa seseorang yang keguguran dan di kuret maka tidak boleh punya Anak selama kurang lebih satu tahun, akhirnya sang istri KB, setelah menunggu kurang lebih satu tahun istri pun lepas KB, dan tidak begitu lama Alhamdulillah istrinya dinyatakan positif hamil lagi, alangkah bahagianya berdua waktu itu, ia semakin hati - hati menjaga jabang bayi yang ada dalam perut istrinya, dengan minum pil penguat janin, naik motor pelan - pelan, istri nggak boleh terlalu capek dan lain - lain. setelah usia kehamilan sang istri menginjak bulan ketiga saya khawatir jangan - jangan kejadian pertama dulu terulang lagi, ternyata benar istrinya keguguran lagi, seketika itu ia sebagai seorang laki - laki menangis tanpa punya rasa malu sambil mengubur janin yang udah kelihatan bayi walaupun dalam ukuran kecil. akhirnya istri di kuret lagi, seperti pesan pertama dulu dokter menyatakan tidak boleh hamil kurang lebih satu tahun. ia pun terpukul, terus dirinya kapan punya anak...! atas saran seorang teman, katanya tidak usah menunggu satu tahun, empat bulan udah boleh hamil. akhirnya ia agak lega, dan setelah empat bulan istri pun lepas KB.

Pada bulan berikutnya Alhamdulillah istri dinyatakan positif hamil lagi, untuk kehamilan yang ketiga ini ia trauma jangan - jangan ntar kalo udah umur 3 bulan keguguran lagi, ternyata benar belum genap usia kandungan istrinya satu bulan, sang istri mengalami pendarahan, ia semakin stres. Akhirnya dari ketiga kejadian tersebut, ia semakin sadar kita ini tidak punya apa - apa, tidak punya kuasa apa - apa, saya pasrah, di tengah - tengah kepasrahan itu ia teringat salah satu hadist yang menyatakan bahwa shodaqoh bisa sebagai tolak bala' dan shodaqoh bisa memadamkan kemarahan Allah, akhirnya setelah istrinya dinyatakan positif hamil lagi, sejak itu ia perbanyak shodaqoh di Rumah Amalia, di samping itu tak ketinggalan sholat tahajud ia lakukan tiap malam, berdo'a setiap saat ketika melakukan amal apa saja ( amal yang baik- baik ), ia berniat dalam hati semoga Allah memberikan keturunan. Segala Puji Bagi Allah, mengabulkan doa yang dipanjatkan, istrinya yang biasanya keguguran setiap menginjak bulan ketiga, akhirnya selamat sampai melahirkan bayi mungil yang cantik, cerdas, dan lincah. Begitu banyak manfaat shodaqoh, ia semakin yakin akan keberkahan shodaqoh bukan hanya mengijabah doanya namun juga memberikan kesehatan, keselamatan dan kebahagiaan bagi dirinya serta keluarganya. Sampai saat ini shodaqoh ia tetap dilakukannya. Alhamdulillah, lahir lagi anak yang kedua seorang anak - anak laki - laki tanpa ada hambatan sedikit pun. Subhanallah..

Wassalam,

Kepahitan Hidup Itu Telah Menyadarkannya  

Posted by lakaransakinah in

Kenapa ini harus terjadi? Kenapa harus aku yang mengalaminya? Begitulah pertanyaan yang terlontar seorang laki paruh baya, ia tidak pernah tahu penyebabnya bagaimana peristiwa itu terjadi, ia juga tidak bisa menentukan apa yang terjadi, walau ia berusaha semaksimal mungkin sesuatu terjadi diluar kemampuan dirinya. Sore itu ia bertutur pada saya di Rumah Amalia, dirinya mengalami kecelakaan fatal yang nyaris merenggut nyawanya, walau selamat, ia mengalami guncangan yang teramat berat, jiwanya yang kuat terkadang tidak mampu menanggung beban sebesar itu. Setiap kali sendiri, selalu saja muncul kegelisahan hatinya, apakah yang dilakukan di dalam hidupnya selama ini sudah benar? Teringat masa muda yang bergelimang dosa, jauh dari Allah. Anak dan istrinya menderita karena tidak terurus dengan alasan sibuk kerja.

Air matanya mengalir, terucap lirih, 'Ya Allah ampunilah hambaMu ini' Ia masih teringat ketika mengendarai mobilnya, ia sudah berhati-hati, ia membawa mobilnya dengan baik, tetapi entah kenapa masih saja ia mengalami kecelakaan? Ia sudah mengantisipasi semua hal, tetap juga kena musibah. Peristiwa yang dirasakan membuat ia tenggelam dalam kesedihan, tidak mengerti kenapa semua itu terjadi pada dirinya. Adakah yang bisa menjawabnya, Ribuan pertanyaan, dirinya tidak pernah menemukan jawabannya. Mengapa musibah ini membuat hidupku menderita? Hanya Allahlah mengetahui jawabannya, kita hanyalah aktor yang telah ditetapkan oleh Allah untuk mengikuti skenarionya. Allah telah menyiapkan alur cerita, ada bagian cerita yang indah, ada cerita yang penuh isak dan tangis.

Beberapa hari kemudian setelah pulang dari Rumah Sakit, Istri & anaknya telah meninggalkan rumah. Air matanya yang mengalir setiap malam tidak membuat anak dan istrinya kembali. Kepahitan hidup yang bertubi-tubi yang dihadapinya membuatnya lebih mendekatkan diri kepada Allah & bisa lebih bersabar dalam menjalani hidup. Sholat fardhu senantiasa dikerjakan tepat waktu. Kepahitan hidup telah membuatnya tersadar akan cinta & kasih sayang anak & istrinya, ia telah menyesali apa yang telah dilakukannya, memohon ampun kepada Allah atas kesalahan yang pernah dilakukannya.

'Hai orang2 yang beriman, mintalah pertolongan (kpd Allah) dengan sabar dan sholat, sesungguhnya Allah bersama orang2 yang sabar' (QS. al-Baqarah : 153).

Wassalam,

Hikmah Bersyukur  

Posted by lakaransakinah in

Ada seorang Ibu yang suaminya terkena stroke diusianya yang masih produktif, tidak tahu apa yang harus dilakukan hanya bisa pasrah dan berserah diri pada Sang Khaliq. Peran ganda kepala rumah tangga dan sebagai pengurus rumah tangga dikerjakan semuanya. Sementara anaknya yang masih duduk dibangku TK diantarnya berangkat sekolah. dan dijemput oleh tetangga. Begitu pulang sekolah, anaknya sudah mandiri mengurusi keperluannya sendiri. Sejak suaminya sakit, dulunya yang biasa aja kini menjadi masalah. Dirinya bekerja sebagai karyawan swasta dengan penghasilan standar UMR, sementara suaminya seorang wirausaha yang cukup berhasil, ketika suaminya sakit, sumber penghasilannya terasa mampet. Kehidupan keluarganya hanya mengandalkan gajinya. 'Tahun pertama kami bisa melewatinya, menginjak tahun kedua saya benar-benar panik, tak tahu apa yang saya harus lakukan,' ucapnya lirih. Listrik nunggak, sudah diancam hendak diputus, SPP sekolah anaknya tidak terbayar tiga bulan. '

Tiba-tiba beliau teringat keutamaan shodaqoh, maka Sang Ibu bershodaqoh ke Rumah Amalia dan berdoa memohon kepada Allah agar shodaqohnya diterima oleh Allah sebagai amal kebaikan. Keesokan harinya, ada seorang teman yang datang, dia mengajarkan membuat kue dan membantu menjualkan kue-kue ditokonya. 'Sungguh saya tidak menyangka Mas Agus, ditengah himpitan hidup, Allah memberikan jalan keluar yang begitu indah tanpa saya duga,' ucap sang ibu dengan bercucuran air mata.

'Alhamdulillah, Allah senantiasa mengajarkan saya agar senantiasa bersyukur di dalam hidup ini sehingga tersadar bahwa saya mempunyai kemampuan dibidang usaha tanpa harus berharap belas kasihan orang lain. Pikiran saya terbuka, saya menjadi bersemangat dan optimis. Allah memberikan jalan keluar yang begitu indah.' tuturnya. Sore itu beliau berkenan berbagi rizki bersama anak-anak Amalia didampingi oleh sang suami yang telah pulih kembali dari strokenya dan sekarang telah memiliki toko kue sendiri dikelola bersama suami tercintanya. Itulah hikmahnya bersyukur mendapatkan banyak limpahakan keberkahan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Subhanallah..

Wassalam,