In The Name Of Love  

Posted by lakaransakinah

Bismilahirahmanirahim

Allahumma Shali Wa Shalim 'Alaa Muhammad

 Renungan Menyengarkan

“Orang yang membaca Al-Qur’an dengan lancar (benar tajwidnya) bersama para malaikat yang mulia dan baik. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur’an tersendat-sendat dan berat (kurang lancar), baginya dua pahala.?(HR. Bukhari dan Muslim)

"Barangsiapa ingin mengetahui bahwa ia cinta kepada Allah, hendaknya mengukur dirinya dengan Al-Qur’an. Jika ia cinta kepada Al-Qur’an, berarti cinta kepada Allah, karena Al-Qur'an adalah kalam Allah.” (Ibnu Mas’ud)

Jargon-Jargon

Ok lah kita banyak dengar seabgreg jargon,
 "Yuk, kita mengamalkan Al-Qur’an!!”
"Al-Qur’an itu pedoman kita”
"Al-Qur’an itu obat”
"Qur’an itu bakalan jadi penyelamat gue”

Kita balikan jargon itu untuk diri kita:

1. Bagaimana bisa Qur’an itu jadi pedoman saya, kalau isinya saja saya tidak tahu ???


2. Bagaimana saya tahu isi Al-Qur’an sedangkan saya tidak pernah baca terjemah Qur’an ??


3. Bagaimana saya bisa baca terjemah sedangkan baca Qur’an saja tidak bisa ??


4. Bagaimana mungkin saya bisa baca Al-Qur’an karena belajar pun tidak mau ??


5. Bagaimana mungkin saya dapat belajar baca Al-Qur’an berusaha belajar pun tidak ??


6. Bagaimana mungkin saya punya keinginan bisa baca Al-Qur’an sedangkan saya sendiri tidak tertarik belajarnya !!

7. Kenapa saya harus malu belajar baca Al-Qur’an kalau tahu Qur’an itu bakalan jadi penerang kehidupan??

Pertanyaan terakhir,  

"Bagaimana mungkin saya punya niat belajar baca Al-Qur’an kalau saya tidak mau mendekati masjid, majelis taklim??


Kuiz Pertanyaan Susulan

Nah ternyata setelah mengurai pertanyaan diatas, ada satu kata yang menjadi sumber inspirasi semuanya itu. Yaitu

Cinta... Benar cinta Al-Qur’an.

Bukankah dengan cinta kita bisa berkorban demi apapun? Bukankah dengan cinta anak orang tua rela mengorbankan seluruh hidupnya untuk kebahagiaan anaknya, begitu pula cinta antara suami istri dan lainnya.
Timbul masalah, Bagaimana mungkin saya cinta pada buku??? mending kalau cewek atao cowok !! Kelihatan cakepnya, kelihatan ganteng atau manisnya??? Sedangkan Qur’an?? Gimana cintanya??cara mencintainya gimana?
Atau begini saja bagaimana terjadinya cinta itu? Pastinya ada lawan jenis kan? Nah kita sudah mengantongi jawaban, Ok Qur’an sudah ada di rumah. Cinta baru mulai akan bersemi, tapi belum menghanyutkan karena baru taraf perkenalan. Berarti taraf perkenalan dengan Qur’an itu harus bisa membaca Qur’an itu.

Kedua, ketika cinta mulai bersemi mulailah ada keinginan untuk terus bertemu, rindu kayaknya kalau nggak ketemu sehari saja. Nah Ketika Cinta Bertasbih..ooouuppzz salah!!!
Ketika Qur’an mulai sering dibaca, mulai ada keinginan untuk mengetahui isinya. Pastilah mulai membaca terjemahannya, mulai coba cari buku tafsir.
Mulai ada Ayat-Ayat Cinta..oouppzz !! salah lagi.. mulai hati merasakan kepuasan dan gembira ketika membaca terjemahannya atau tafsiran ayat yang dibaca.

Ketiga, Ketika cinta telah menyelimuti, hati tak kuasa merendam rindu dan hanya ingin berduaan saja, sambil berharap menghabiskan waktu bersama. Qur’an setelah dibaca isinya, sambil dikaji tafsirnya, ada keinginan untuk terus “masuk” ke dalam Qur’an. Mulailah ia membaca hadist-hadist, ia tak segan belajar Islam. Ada perasaan dalam dirinya, “Kenapa gue nggak dari dulu gini.”

Keempat, kelima dan seterusnya , pastilah satu hari atau saat dia siap untuk hidup bersama. Dia siap mengamalkan meskipun sedikit demi sedikit secara perlahan.

Pantas Saja..!!!!

Pantas saja jika sang baginda Nabi Saw pernah menyebutkan:

“ Orang yang terbaik diantara kalian adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.”(HR. Bukhari, Tirmidzi dan Abu Dawud.)

 Bukankah pekerjaan itu akan mudah dilakukan atas dasar cinta… In the Name Of Love…Everything is easier

Ayo siapkan getaran cinta dalam hati, kita mulai mendekat, mendekat dan merangkul Qur’an dengan mempelajarinya.

Doa

Allahummarhamni bil qur-anil ‘azimi waj’alhu li imaman wa nuran wa hudan wa rahmatan. Allahumma zakkirni minhu ma nasitu wa ‘allimni minhu ma jahiltu warzuqni tilawatahu ana-al-laili wa ana-an nahari waj’alhu li hujjatan ya rabbal ‘alamina.

"Ya Allah, rahmatilah aku dengan Al-Quran yang mulia, jadikanlah ia bagiku pemimpin dan cahaya petunjuk. Ya Allah, ingatkanlah apa yang telah aku lupa dan ajarkan kepadaku apa yang tidak aku ketahui darinya, anugerahkanlah padaku kesempatan membacanya pada sebagian malam dan siang, jadikanlah ia keterangan kuat bagiku, Ya Allah Penguasa Jagad Raya.”

This entry was posted on Saturday, October 23, 2010 at 1:59 PM . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 comments

Post a Comment